Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus mendapat alokasi gas elpiji bersubsidi sebesar 9,76 juta tabung pada tahun 2022 ini. Jumlah tersebut, naik sekitar 4,69 persen dari alokasi tahun sebelumnya yang hanya 9,3 juta tabung saja.

Pemerintah Kabupaten Kudus sebelumnya telah mengajukan penambahan alokasi sebesar 12 persen dibanding tahun kemarin, namun hanya disetujui sebesar itu.

“Kemarin kami ajukan kenaikan sekitar 12 persen dari tahun kemarin, namun kami hanya mendapat alokasinya segini, tetap kami maksimalkan,” ucap Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno, Rabu (2/3/2022).

Imam mengatakan, pertimbangan pengajuan kenaikan pada alokasi yang lumayan besar itu adalah karena adanya penambahan jumlah usaha mikro yang memanfaatkan gas elpiji tiga kilogram itu.

Baca: Emak-Emak Coba Bandingkan, Lebih Murah Mana Elpiji atau Kompor Listrik

Selain itu, banyak warga yang mulai merintis maupun banting setir menjadi pelaku usaha kuliner selama masa pandemi Covid-19.

“Adanya peningkatan ini tentu menambah jumlah permintaan yang ada di pasaran ya, belum lagi penambahan jumlah penduduk saat ini,” ujarnya.
“Adanya peningkatan ini tentu menambah jumlah permintaan yang ada di pasaran ya, belum lagi penambahan jumlah penduduk saat ini,” ujarnya.Baca: Pertamina Tegaskan Harga Elpiji Subsidi Tak Ikut NaikWalaupun begitu, pihaknya tetap yakin PT Pertamina tetap akan mencukupi kebutuhan di lapangan bila nanti terjadi lonjakan permintaan dan stoknya tidak aman. Karena berdasar pengalaman yang sudah-sudah seperti itu.“Jadi tiap ada lonjakan permintaan mereka (Pertamina, Red) selalu merespon dan akhirnya dipenuhi sehingga di masyarakat tidak terjadi kelangkaan,” pungkasnya.Untuk diketahui, penyaluran elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus dilakukan oleh 14 agen elpiji. Sementara untuk jumlah pangkalannya mencapai 1.078 titik yang tersebar di sembilan kecamatan. Mulai dari Kecamatan Kota, Jekulo, Dawe, Bae, Mejobo, Jati, Kaliwungu, Undaan dan Gebog. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler