Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera menambah alokasi pendistribusian minyak goreng ke desa-desa di Kudus. Sementara untuk alokasi pendistribusian di pasar akan dikurangi.

Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, alokasi di desa akan dinaikkan menjadi 75 persen. Sementara alokasi ke pasar hanya akan didistribusikan sebesar 25 persen saja.

“Ini rencanya kami naikkan 75 persen ke desa. Namun sementara saat ini baik ke pasar maupun ke desa masih sama-sama 50 persen,” kata Hartopo saat meninjau pendistribusian minyak goreng bersubsidi di Desa Kutuk Kecamatan Undaan, Selasa (8/3/2022).

Pertimbangan naiknya alokasi tersebut, kata Hartopo, adalah untuk menghindari adanya praktik monopoli di pasar. Selain itu, potensi penimbunan minyak oleh sejumlah pedagang juga diharapkan bisa ditekan dengan penambahan alokasi ini.

“Nanti kalau di pasar kan siapapun boleh beli, nanti yang jual bisa bermain di sana, kalau di desa kan yang membagikan langsung ke RT dan RW,” ujarnya.

Baca: Bukan ke Pasar, Ini Alasan Pemkab Kudus Gelontorkan Minyak Goreng Langsung ke Desa

Hartopo pun mempersilahkan desa-desa di Kabupaten Kudus untuk menginventarisir jumlah penduduknya dan mengajukan alokasi pendistribusian minyak goreng bersubsidi ke Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus.

“Nanti biar diverifikasi dari Dinas Perdagangan desa mana dulu yang akan didropping,” kata dia.

Hartopo mengaku, tidak ada complain dari para distributor terkait sistem pendistribusian seperti ini. Hanya memang ada beberapa distributor yang ingin dibayar di muka terlebih dahulu.“Kalau ada seperti ini nanti biar ditalangi dinas dulu,” pungkasnya.Baca: 16 Ribu Liter Minyak Goreng Subsidi Digelontorkan Desa-Desa di KudusKepala Desa Kutuk Supardiyono mengatakan, pihaknya sebelum ini mengajukan alokasi untuk pendistribusian minyak goreng bersubsidi di desanya. Dia, mengajukannya akhir pekan lalu.“Kami dapat sekitar 2.760 liter untuk warga-warga kami, satu KK nanti dapat satu liter minyak dengan harga Rp 14 ribu,” terangnya.Adanya pendistribusian inipun diakuinya sangat membantu. Pasalnya sebelum ini, harga minyak goreng tertinggi bisa mencapai Rp 22 ribu per liter. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler