City Walk Sunan Kudus Tak Terawat, Begini Respon Bupati

[caption id="attachment_277905" align="alignleft" width="1280"] Ikon Citywalk Sunan Kudus tertutup rumput liar. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Kawasan pedestrian City Walk Sunan Kudus menjadi sorotan karena kini terkesan tak terawat. Bupati Kudus HM Hartopo pun merespon dengan memerintahkan dinas-dinas terkait untuk maksimal dalam menjaga City Walk tetap indah. Hartopo sendiri mengakui tidak bisa selalu memantau kawasan tersebut. “Namun kan sudah dibagi ke dinas-dinas terkait perawatannya, jadi kami harapkan ini bisa dimaksimalkan kembali,” katanya, Senin (14/3/2022). Hartopo mengatakan, untuk pembagian perawatannya melibatkan tiga dinas. Meliputi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang mengurusi infrastruktur bangunan city walk, kemudian Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) yang mengurusi lampu dan listrik. Baca: City Walk yang Digadang-gadang jadi Malioboronya Kudus, Tak Terawat Serta Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus yang mengurusi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. Mereka pun diminta untuk melakukan penganggaran. “Di Dinas PUPR ada anggarannya untuk itu, namun yang di PKPLH yang masalah lampu memang belum ada anggarannya, sehingga agak tersendat nanti coba dicarikan pemecahan masalahnya, ” pungkasnya. Baca: Duh, Keran Air di Kudus City Walk Kembali Hilang Digondol Orang Diketahui, keadaan City Walk Sunan Kudus bisa dikatakan cukup memprihatinkan. Bagian yang paling mengenaskan adalah lampu-lampu hias di area simbol City Walk Sunan Kudus. Kondisinya banyak yang bergelantungan dan lepas begitu saja dari tempatnya. Kemudian taman di bawah simbol City Walk Sunan Kudus juga mulai ditumbuhi rumput ilalang dan kurang terawat. Belum dengan pos polisi yang berada di sampingnya juga tampak banyak coretan-coretan orang tidak bertanggung jawab. Keran-keran air di kawasan tersebut juga tampak hilang, lampu-lampu jalan yang awalnya untuk memperindah kawasan tersebut kini satu per satu juga mulai lepas dan kerap terurai ke jalan raya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha