Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mendapat jatah alokasi vaksin jenis Covovac. Vaksin buatan India tersebut dialokasikan digunakan untuk penyuntikan dosis satu dan dua bagi masyarakat umum.

Walaupun begitu, pemerintah daerah enggan mengambil alokasi tersebut dari pemerintah pusat. Alasannya adalah karena mepetnya masa kedaluwarsa vaksin itu.

Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) nya sudah terbit, namun kami tidak ambil karena kedaluwarsanya bulan Maret ini,” ujar Subkoordinator Surveilens dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Aniq Fuad, Jumat (25/3/2022).

Alasan lainnya, kata Aniq, adalah karena stok vaksin di Kabupaten Kudus masih sangat banyak. Utamanya jenis vaksin Sinovac. Adapun ketersidaan vaksin tersebut per 24 Maret kemarin mencapai 47.007 dosis.

Baca: DKK Kudus Pastikan Stok Vaksin Booster Aman

Selain itu, juga tersedia stok vaksin jenis AstraZeneca sebanyak 1.990 dosis yang akan kedaluwarsa di bulan Juni dan 19.790 dosis yang akan kedaluwarsa pada bulan Mei.

“Ada juga Pfizer, dosisnya masih lumayan banyak yakni sebanyak 3.790 dosis dengan masa kedaluwarsa Juni mendatang, karena inilah kami enggan ambil, biar dipakai daerah lain yang membutuhkan,” pungkasnya.Baca: Kudus Siapkan Sentra Vaksinasi Malam Hari saat RamadanAniq menambahkan, walau Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) tidak mengambil vaksin jenis tersebut, namun vaksin itu kini sudah ada di Kabupaten Kudus.“Dari kami memang tidak mengambil, tapi kalau tidak salah dari TNI kemarin mengambil dan sekarang vaksinnya ada di Rumkitban Kartika Husada Kudus, ada sekitar 7.900 dosis,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler