Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus kembali menerima alokasi asuransi tanaman padi dari pemerintah pusat dan provinsi. Total asuransi tanaman padi yang diberikan ke Kudus untuk area lahan seluas 3.550 hektare.

Adapun rinciannya adalah 3.150 hektare dari pemerintah pusat dan 400 hektare dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Alokasi asuransi tersebut, bisa dimanfaatkan para petani di Kota Kretek melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Di mana programnya adalah memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama.

“Kami mengajak para petani bisa memanfaatkan ini, utamanya petani-petani di daerah rawan bencana atau rawan hama,” kata  Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Dewi Masitoh, Sabtu (26/3/2022).

Baca: Program Empat Kali Panen di Kudus Akan Diperluas

Bagi petani yang ingin bergabung, lanjut dia, bisa langsung mengajukan diri kepada pihak dinas untuk didata. Untuk setelahnya bisa mengumpulkan sejumlah persyaratan terkait seperti identitas diri.

Khusus program AUTP  dari pemerintah provinsi, Dewi mengatakan petani tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali. Sementara untuk AUTP yang ditanggung pemerintah pusat, petani masih harus membayar premi sebesar Rp 36 ribu.

“Pemerintah menyubsidi sebesar 80 persen, kalau premi normalnya sebesar Rp 180.000 per hektare per musim tanam, jadi untuk nilai segitu kami rasa masih cukup mudah untuk para petani,” ujarnya.

Dia menambahkan, jumlah tersebut juga belum seberapa dibanding nominal klaim asuransi yang dibayarkan kepada petani bila tanaman padinya mengalami kerusakan karena hama atau banjir.Baca: Petani Tebu Berharap PG Rendeng Kudus Giling Lagi Tahun IniAdapun klaim tersebut bisa mencapai Rp 6 juta per hektare tergantung tingkat kerusakannya.“Karena itulah kami mendorong lahan sawah yang sudah ditanami padi dan berada di daerah rawan bencana alam, seperti banjir atau serangan hama bisa didaftarkan untuk mendapatkan bantuan premi asuransi dari pemerintah,” sambungnya.Sebagai langkah menggaet minat petani, Dinas Pertanian dan Pangan sendiri kini tengah menyosialisasikan program tersebut ke desa-desa.“Kalau misalkan langsung berminat bisa langsung bilang ke kami, penyiapan syarat-syaratnya akan kami bantu,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler