Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Komunitas Jendela Puisi Kudus menggelar webinar literasi bertema "Mengulik Inspirasi Menulis Sastra". Acara itu, berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Minggu (27/03/2022) kemarin.

Adapun pemateri dalam acara tersebut adalah seorang penyair dan penulis asal Pati, Jawa Tengah, Arif Khilwa.

Dalam materinya, Arif memaparkan berbagai teori terkait kepenulisan puisi. Dia, juga turut menyampaikan bagaimana cara mendapatkan ide dalam menulis puisi.

Menurut Arif, dalam proses kreatif menulis puisi setiap orang akan menemukan teorinya sendiri. Menulis puisi, sambungnya, dapat menggunakan rumus M3 + M3 atau Membaca, membaca, membaca lalu menulis, menulis,  menulis.

"Sebenarnya tidak ada teori yang baku dalam kepenulisan puisi, karena setiap penyair pasti memiliki teori yang berbeda-beda," kata dia.

Ide dalam menulis puisi, lanjut dia, bisa berasal dari mana saja. Ide kreatif, dapat berasal dari peristiwa, fenomena atau momentum tertentu.

Setelah didapatkan, ide kemudian dikuatkan kembali melalui pengalaman, pengetahuan, pemikiran, keterampilan, dan imajinasi dari seorang penulis puisi. “Ide itu tidak perlu dicari, tapi ide itu ditemukan,” jelasnya.

Baca: Jendela Puisi Kupas Inspirasi Menulis Sastra

Lebih lanjut, Arif menjelaskan sebuah puisi dapat dikatakan menarik jika ada konflik atau masalah di dalamnya. Selain itu, dalam menulis puisi juga dianjurkan untuk memperkaya kosakata dan memperbanyak membaca."Dari membaca, kita dapat menemukan sebuah ide baru yang akan dipertimbangkan. Menimbang ide berhubungan dengan sasaran pembaca kita," imbuhnya.Arif berpesan kepada peserta webinar agar tidak takut untuk berkarya dan menulis. Sebab, kata Arif, menulis membutuhkan keberanian.“Sepintar apapun kita, ketika kita tidak mau menulis maka kita akan hilang dari zaman. Menulis adalah pekerjaan menuju keabadian," tandasnya.Mendengar pemaparan Arif, salah satu peserta webinar, Maulana Ahmad Zaenal, mencoba mengungkapkan teorinya terhadap puisi. Menurutnya, menulis puisi itu yang terpenting dari hati."Di samping itu, kita tetap harus patuh kaidah penulisan seperti KBBI," pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler