Pertamax Naik, Orang Kaya Diminta Tak Beralih ke Pertalite
Anggara Jiwandhana
Senin, 4 April 2022 08:46:16
MURIANEWS, Kudus – Harga BBM jenis Pertamax mengalami kenaikan menjadi Rp 12.500 per liter. Alhasil, warga banyak yang beralih ke pertalite yang harganya lebih murah yakni Rp 7.650.
PT Pertamina pun meminta masyarakat kalangan menengah ke atas untuk tetap menggunakan BBM jenis Pertamax.
Mereka beralasan, bila para warga kaya ikut-ikutan menggunakan
BBM subsidi pemerintah, dalam hal ini jenis Pertalite, maka bisa jadi memberatkan anggaran negara karena banyaknya yang harus disubsidi.
“Ketika kalangan mampu tidak ikut-ikutan menggunakan pertalite tentunya tidak akan membebani APBN,” kata Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina (Persero) Brasto Galih Nugroho di Kudus, Senin (4/4/2022).
PT Pertamina sendiri, lanjut Brasto, akan terus menjamin ketersediaan stok baik untuk BBM jenis pertamax dan utamanya jenis pertalite.
Baca: Reaksi Warga Kudus saat Pertamax Naik jadi Rp 12.500Brasto menyebut, ketahanan stok pertalite dan pertamax series di fuel terminal atau Terminal BBM PT Pertamina Jateng dan DIY masih bagus. Sesuai datanya, ketahanan stok akan bertahan selama 11,5 hari ke depan.
Brasto menyebut, ketahanan stok pertalite dan pertamax series di fuel terminal atau Terminal BBM PT Pertamina Jateng dan DIY masih bagus. Sesuai datanya, ketahanan stok akan bertahan selama 11,5 hari ke depan.Angka tersebut baru angka di fuel terminal, belum termasuk kilang dan kapal yang sedang mengantarkan BBM.“Untuk setiap hari atau periodik ada penambahan suplai ke fuel terminal. Ketika fuel terminal mendapatkan suplai dari kapal atau pipa BBM, maka stoknya bertambah. Dan setiap hari ada pengiriman fuel terminal ke SPBU,” paparnya.
Baca: Pertalite di Sejumlah SPBU Pati KosongUntuk distribusi BBM ke masing-masing SPBU disesuaikan dengan permintaan masing-masing pengelola SPBU. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_282277" align="alignleft" width="1280"]

Warga memadati SPBU Matahari Kudus saat kelangkaan pertalite beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Harga BBM jenis Pertamax mengalami kenaikan menjadi Rp 12.500 per liter. Alhasil, warga banyak yang beralih ke pertalite yang harganya lebih murah yakni Rp 7.650.
PT Pertamina pun meminta masyarakat kalangan menengah ke atas untuk tetap menggunakan BBM jenis Pertamax.
Mereka beralasan, bila para warga kaya ikut-ikutan menggunakan
BBM subsidi pemerintah, dalam hal ini jenis Pertalite, maka bisa jadi memberatkan anggaran negara karena banyaknya yang harus disubsidi.
“Ketika kalangan mampu tidak ikut-ikutan menggunakan pertalite tentunya tidak akan membebani APBN,” kata Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina (Persero) Brasto Galih Nugroho di Kudus, Senin (4/4/2022).
PT Pertamina sendiri, lanjut Brasto, akan terus menjamin ketersediaan stok baik untuk BBM jenis pertamax dan utamanya jenis pertalite.
Baca: Reaksi Warga Kudus saat Pertamax Naik jadi Rp 12.500
Brasto menyebut, ketahanan stok pertalite dan pertamax series di fuel terminal atau Terminal BBM PT Pertamina Jateng dan DIY masih bagus. Sesuai datanya, ketahanan stok akan bertahan selama 11,5 hari ke depan.
Angka tersebut baru angka di fuel terminal, belum termasuk kilang dan kapal yang sedang mengantarkan BBM.
“Untuk setiap hari atau periodik ada penambahan suplai ke fuel terminal. Ketika fuel terminal mendapatkan suplai dari kapal atau pipa BBM, maka stoknya bertambah. Dan setiap hari ada pengiriman fuel terminal ke SPBU,” paparnya.
Baca: Pertalite di Sejumlah SPBU Pati Kosong
Untuk distribusi BBM ke masing-masing SPBU disesuaikan dengan permintaan masing-masing pengelola SPBU.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha