Tahu dan Minyak Goreng Picu Inflasi di Kudus
Anggara Jiwandhana
Senin, 4 April 2022 15:30:29
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus pada Maret 2022 kemarin mengalami inflasi sebesar 0,81 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni sebesar 108,07. Tahu dan minyak goreng berperan dalam inflasi ini.
Angka tersebut terbilang masih aman bila dibandingkan dengan daerah pembanding lainnya di Jawa Tengah. Seperti Cilacap dengan inflasi sebesar 1,19 persen, Kota Surakarta sebesar 0,93 persen, Kota Tegal 0,89, dan Purwokerto sebesar 0,82 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
Kudus Rahmadi Agus Santosa menyampaikan, pemicu tingginya inflasi di Kudus pada Maret adalah karena naiknya harga barang-barang di tujuh kelompok pengeluaran.
Adapun tujuh kelompok pengeluaran itu adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang menyumbang inflasi sebesar 1,41 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,16 persen, serta kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,43 persen.
Kelompok yang menyumbang inflasi lainnya adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,06 persen.
Baca: Percetakan Alquran Tertua di Kudus Ini Dulu Juga Cetak Buku NikahSelanjutnya, adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,12 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen.
Selanjutnya, adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,12 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen.“Adapun komoditas yang menyebabkannya adalah kenaikan minyak goreng, tahu mentah, celana jeans, cat tembok, hingga kue kering berminyak,” kata dia Senin (4/4/2022).Walau begitu, imbuh dia, ada sejumlah kelompok yang masih stabil di bulan Maret. Di antaranya kelompok pengeluaran kesehatan, kelompok pengeluaran informasi komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi olahraga dan budaya. Serta kelompok pendidikan.“Beberapa komoditasnya masih stabil harganya,” pungkas RahmadiSebagai informasi, tingkat inflasi pada tahun kalender Maret 2022 adalah sebesar 1,65 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 2,70 persen. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_271039" align="alignleft" width="1160"]

Pedagang sembako Pasar Bitingan Kudus menunjukkan stok minyak dengan harga lama (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus pada Maret 2022 kemarin mengalami inflasi sebesar 0,81 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni sebesar 108,07. Tahu dan minyak goreng berperan dalam inflasi ini.
Angka tersebut terbilang masih aman bila dibandingkan dengan daerah pembanding lainnya di Jawa Tengah. Seperti Cilacap dengan inflasi sebesar 1,19 persen, Kota Surakarta sebesar 0,93 persen, Kota Tegal 0,89, dan Purwokerto sebesar 0,82 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
Kudus Rahmadi Agus Santosa menyampaikan, pemicu tingginya inflasi di Kudus pada Maret adalah karena naiknya harga barang-barang di tujuh kelompok pengeluaran.
Adapun tujuh kelompok pengeluaran itu adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang menyumbang inflasi sebesar 1,41 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,16 persen, serta kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,43 persen.
Kelompok yang menyumbang inflasi lainnya adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,06 persen.
Baca: Percetakan Alquran Tertua di Kudus Ini Dulu Juga Cetak Buku Nikah
Selanjutnya, adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,12 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen.
“Adapun komoditas yang menyebabkannya adalah kenaikan minyak goreng, tahu mentah, celana jeans, cat tembok, hingga kue kering berminyak,” kata dia Senin (4/4/2022).
Walau begitu, imbuh dia, ada sejumlah kelompok yang masih stabil di bulan Maret. Di antaranya kelompok pengeluaran kesehatan, kelompok pengeluaran informasi komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi olahraga dan budaya. Serta kelompok pendidikan.
“Beberapa komoditasnya masih stabil harganya,” pungkas Rahmadi
Sebagai informasi, tingkat inflasi pada tahun kalender Maret 2022 adalah sebesar 1,65 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 2,70 persen.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha