Puasa Melatih Jiwa dan Berwelas Asih

[caption id="attachment_282547" align="alignleft" width="150"] Suudi, Sekretaris MUI Kabupaten Kudus[/caption] MURIANEWS, Kudus – Umat Islam dari berbagai belahan dunia kini tengah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan di mana umat Islam berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Namun terlepas dari itu, seorang muslim yang menjalankan puasa Ramadan sebaiknya mengerti dan tahu apa makna dari menjalankan puasa tersebut. hikmah dalam berpuasa sangatlah bermacam-macam. Namun semuanya mengarah kepada kebaikan sehingga dalam menjalankannya harus diupayakan sekhusyuk mungkin agar hikmah yang didapat maksimal. Hikmah yang paling utama dalam bulan puasa bagi seorang yang beriman adalah kembali menjadi hamba yang sadar seutuhnya bahwa mereka adalah ciptaan Allah yang serba terbatas, serba penuh kekurangan, dan serba membutuhkan bantuan Allah dalam hidup sehari-harinya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Ya Ayyuhalladzii na aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba ‘alalladzii na min qablikum la ‘allakum tattaquun. Qs: Al-Baqarah ayat 183 Yang berarti: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Puasa sendiri, akan menjadi sarana berterima kasih dan bentuk takwa kepada Allah atas semua hal yang telah diberikan pada umatnya. Umat harus sadar hikmah dan tujuan dari berpuasa itu adalah membentuk diri menjadi orang yang kembali atau malah lebih bertakwa dari sebelumnya. Untuk mencapai hikmah yang besar tersebut, akan ada banyak hikmah-hikmah yang sepertinya sepele namun bila ditelaah akan bermanfaat bagi seorang umat, terutama dalam hal keimanannya. Hikmah pertama yang bisa dirasakan adalah dengan berpuasa, seorang yang beriman bisa menekan sifat-sifat yang merugikan, mulai dari rakus, tamak, rasa kurang bersyukur, maupun nafsu duniawi lainnya.  Dengan penekanan itu, kemudian terciptalah manusia yang lebih bertaqwa dari sebelumnya. Berpuasa juga, menjadi ajang melatih jiwa maupun watak dalam memelihara amanah Allah. Puasa Ramadan, adalah amanah Allah yang harus dikerjakan dan dipertanggungjawabkan. Hikmahnya, tentu bisa semakin menjaga amanah-amanah baik duniawi maupun lainya. Puasa Ramadan pula, memiliki hikmah untuk menempa jiwa supaya punya kekuatan dan daya tahan yang tangguh dalam menghadapi segala kemungkinan penderitaan dan cobaan. Berpuasa juga turut membuat seorang umat memiliki perasaan belas kasihan pada fakir miskin. Seorang yang telah mengalami berpuasa akan dapat mengukur kesedihan dan kesusahan orang lain yang sepanjang masa merasakan ngilunya perut lapar. Oleh karenanya, puasa Ramadan harus dijalankan dengan semaksimal mungkin, dengan keihkhlasan dan menumbuhkan rasa welas asih kepada sesama. Semoga di bulan Ramadan ini, menjadikan umat untuk menempa jiwa sebagai seorang yang terus bersyukur atas nikmat yang diberi Allah.     Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha