MURIANEWS, Kudus – Pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) unggul dan berpeluang memanngi pilpres dalam survey yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Dalam survei yang digelar selama 13-20 Maret 2022 itu, hasilnya pun terbilang cukup mentereng. Di mana pasangan dadakan tersebut berpeluang untuk memenangi Pilpres 2024 mengalahkan pasangan lainnya yakni Ganjar-Airlangga dan Prabowo-Puan.
Dalam survei itu, pasangan Anies-AHY memperoleh 29,8 persen suara. Kemudian Ganjar-Airlangga 28,5 persen, Prabowo-Puan 27,5 persen, dan 14,3 persen yang belum menentukan pilihan.
AHY pun bersuara mengenai hasil survei itu.
“Saya pikir itu bagian dari proses demokrasi. Kalau ada harapan masyarakat pada sejumlah tokoh untuk Indonesia, saya pikir itu adalah sebuah keniscayaan,” kata AHY saat berkunjung di Kabupaten Kudus untuk meninjau sejumlah pelaku UMKM, Jumat (8/4/2022).
Baca: Survei SMRC: Duet Anis-AHY Berpoetensi Menang dalam Pilpres 2024
Walau begitu, anak dari presiden keenam Republik Indonesia tersebut mengatakan masyarakat masih sangat dinamis. Apalagi saat ini masih tahun 2022, sehingga ke depan berpotensi lebih dinamis lagi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat mengunjungi Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) unggul dan berpeluang memanngi pilpres dalam survey yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Dalam survei yang digelar selama 13-20 Maret 2022 itu, hasilnya pun terbilang cukup mentereng. Di mana pasangan dadakan tersebut berpeluang untuk memenangi Pilpres 2024 mengalahkan pasangan lainnya yakni Ganjar-Airlangga dan Prabowo-Puan.
Dalam survei itu, pasangan Anies-AHY memperoleh 29,8 persen suara. Kemudian Ganjar-Airlangga 28,5 persen, Prabowo-Puan 27,5 persen, dan 14,3 persen yang belum menentukan pilihan.
AHY pun bersuara mengenai hasil survei itu.
“Saya pikir itu bagian dari proses demokrasi. Kalau ada harapan masyarakat pada sejumlah tokoh untuk Indonesia, saya pikir itu adalah sebuah keniscayaan,” kata 
