Ganasnya Emak-Emak Berebut Minyak Goreng di Kudus
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 9 April 2022 18:02:17
MURIANEWS, Kudus – Antrean emak-emak yang berdesakan mewarnai bazar minyak goreng murah yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Sinar Mas di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (9/4/2022) sore.
Beberapa dari mereka bahkan saling serobot antrean hingga tarik menarik jilbab saat akan maju menebus minyak goreng yang dibatasi oleh angora Banser.
Banyak dari emak-emak juga terlibat adu mulut dengan pihak panitia, karena merasa sudah antre lama namun diserobot dan akhirnya tidak dilayani.
Mereka juga tak mengindahkan aba-aba dari panitia untuk antre yang rapi. Semua yang nampaknya ingin segera mendapatkan minyak goreng murah dua liter dengan harga Rp 30 ribu itu.
“Saya
sek bu aja serobot-serobot (Saya dulu ibu jangan asal serobot antrean, red),” teruak salah seorang emak-emak yang ada di antrean.
Baca: Bazar Minyak Goreng Murah dari PBNU di Kudus Diserbu Emak-EmakPanitia memang baru membuka dua loket pada pukul 15.30 WIB. Sementara ratusan emak-emak sudah mengantre sejak pukul 14.30 WIB.
Emak-emak baru mulai terkendali ketika panitia menyetop penjualan sementara dan membuka sejumlah loket antrean lagi.
Eny (39) warga Desa Kirig, Kudus, yang ikut antre mengatakan bazar ini memang dinantikan karena harga minyak goreng saat ini sangat mahal.“Sekarang minyak goreng mahal, kalau enggak suka kukus-kukus ya mau tidak mau goreng menggoreng, tapi ini minyak mahal terus membuat sengsara rakyat kecil,” katanya.Dia pun berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga minyak agar masyarakat tidak semakin terhimpit perekonomiannya.
Baca: Jumlah Penerima BLT Minyak Goreng Naik Menjadi 23,15 Juta OrangSementara Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid yang hadir di lokasi acara mengatakan masyarakat memang sangat terpukul dengan adanya lonjakan harga minyak goreng kemasan. Sehingga acara yang seperti ini sangat diminati dan dinantikan.“Ini menandakan masyarakat terpukul akibat kenaikan ini. Apalagi kemarin sudah mahal langka, nah ini ada harga Rp 15 ribu tentunya masyarakat sangat antusias,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_283718" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu peserta bazar murah di Desa Mejobo Kudus saat membeli minyak goreng di tengah antrean, Sabtu (9/4/2022). (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Antrean emak-emak yang berdesakan mewarnai bazar minyak goreng murah yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Sinar Mas di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (9/4/2022) sore.
Beberapa dari mereka bahkan saling serobot antrean hingga tarik menarik jilbab saat akan maju menebus minyak goreng yang dibatasi oleh angora Banser.
Banyak dari emak-emak juga terlibat adu mulut dengan pihak panitia, karena merasa sudah antre lama namun diserobot dan akhirnya tidak dilayani.
Mereka juga tak mengindahkan aba-aba dari panitia untuk antre yang rapi. Semua yang nampaknya ingin segera mendapatkan minyak goreng murah dua liter dengan harga Rp 30 ribu itu.
“Saya
sek bu aja serobot-serobot (Saya dulu ibu jangan asal serobot antrean, red),” teruak salah seorang emak-emak yang ada di antrean.
Baca: Bazar Minyak Goreng Murah dari PBNU di Kudus Diserbu Emak-Emak
Panitia memang baru membuka dua loket pada pukul 15.30 WIB. Sementara ratusan emak-emak sudah mengantre sejak pukul 14.30 WIB.
Emak-emak baru mulai terkendali ketika panitia menyetop penjualan sementara dan membuka sejumlah loket antrean lagi.
Eny (39) warga Desa Kirig, Kudus, yang ikut antre mengatakan bazar ini memang dinantikan karena harga minyak goreng saat ini sangat mahal.
“Sekarang minyak goreng mahal, kalau enggak suka kukus-kukus ya mau tidak mau goreng menggoreng, tapi ini minyak mahal terus membuat sengsara rakyat kecil,” katanya.
Dia pun berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga minyak agar masyarakat tidak semakin terhimpit perekonomiannya.
Baca: Jumlah Penerima BLT Minyak Goreng Naik Menjadi 23,15 Juta Orang
Sementara Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid yang hadir di lokasi acara mengatakan masyarakat memang sangat terpukul dengan adanya lonjakan harga minyak goreng kemasan. Sehingga acara yang seperti ini sangat diminati dan dinantikan.
“Ini menandakan masyarakat terpukul akibat kenaikan ini. Apalagi kemarin sudah mahal langka, nah ini ada harga Rp 15 ribu tentunya masyarakat sangat antusias,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha