Sarung Anak Instan Buatan Kudus Ini Laris Manis
Anggara Jiwandhana
Kamis, 14 April 2022 18:19:01
MURIANEWS, Kudus – Dari depan, modelnya memang tampak seperti sarung ukuran mini atau untuk anak-anak. Namun bila dibalik, ada jahitan sebuah celana pada umumnya yang menempel pada kain sarung dengan aneka motif dan karakter.
Begitulah singkatnya model sarung anak instan buatan Kurniati Setyaningsih, warga Desa Bakalankrapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah itu.
Produk yang sudah rilis sejak tahun 2011 lalu itu pun kini masih menjadi komoditas primadona ketika bulan Ramadan. Kenaikan omzet sebesar 40 persen bahkan sudah dirasakan ibu empat anak itu.
“
Alhamdulillah dari tahun ke tahun masih diminati dan pada tahun ini juga ada kenaikan omzet dibanding Ramadan kemarin,” kata Kurniati ketika dijumpai di rumahnya, Kamis (14/4/2022).
Satu sarung instan buatan Kurniati sendiri dijual dengan harga berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu saja, tergantung jenis kain dan ukurannya.
Baca: Cerita Lucu Jokowi, Bingung Pakai Celana atau Sarung Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNUBila berminat, bisa mendapatkannya di sejumlah
market place dengan nama sarung instan Haidar.
“Kami sudah melayani pengiriman seluruh Indonesia, jadi tinggal pesan saja di toko-toko online yang ada di Shoope atau Tokopedia, untuk ukurannya mulai dari usia 0 hingga sepuluh tahun, M, L, dan XL,” ujarnya.
Kurniati menyampaikan, awal mula dia membuat sarung instan tersebut adalah karena sang anak tidak bisa mengenakan sarung biasa. Akhirnya dia mencoba sejumlah model agar anaknya bisa mengenakan sarung tanpa harus melipat-lipat.
“Yang pertama itu pakai perekat dulu, kemudian dimodifikasi pakai kancing dan yang terakhir ini pakai kolor saja, jadi tinggal dipakai seperti menggunakan celana,” lanjutnya.Di awal modelnya, sarung instan bentukan Kurniati menyerupai rok. Namun setelah diminati banyak orang, dia kemudian memodifikasinya hingga menjadi model seperti ini.“Kini sehari kami bisa melakukan pemotongan setidaknya 300 buah, cuma untuk menjadikannya sebuah sarung instan butuh waktu sekitar sepekan dan nominalnya menyesuaikan orderan. Lokasi pembuatannya ada di Desa Menawan Kecamatan Dawe,” tuturnya.
Baca: Ini Tips Memilih Sarung Tangan untuk Pengendara MotorKurniati pun tak memungkiri kini makin marak yang menjual produk serupa. Walau begitu pihaknya tetap yakin dengan kualitas produk yang diciptakannya sejak tahun 2011 itu.Selain itu, dia juga membuat produk lainnya seperti mukena dan baju koko pasangan ayah anak.“Kami yakin dengan kualitas bahan kami, para pembeli kami juga sudah tau kualitasnya, jadi tidak apa-apa, kami akan terus berinovasi agar ini bisa terus eksis di pasaran,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_284797" align="alignleft" width="1280"]

Kurniati dengan sarung instan buatannya. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dari depan, modelnya memang tampak seperti sarung ukuran mini atau untuk anak-anak. Namun bila dibalik, ada jahitan sebuah celana pada umumnya yang menempel pada kain sarung dengan aneka motif dan karakter.
Begitulah singkatnya model sarung anak instan buatan Kurniati Setyaningsih, warga Desa Bakalankrapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah itu.
Produk yang sudah rilis sejak tahun 2011 lalu itu pun kini masih menjadi komoditas primadona ketika bulan Ramadan. Kenaikan omzet sebesar 40 persen bahkan sudah dirasakan ibu empat anak itu.
“
Alhamdulillah dari tahun ke tahun masih diminati dan pada tahun ini juga ada kenaikan omzet dibanding Ramadan kemarin,” kata Kurniati ketika dijumpai di rumahnya, Kamis (14/4/2022).
Satu sarung instan buatan Kurniati sendiri dijual dengan harga berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu saja, tergantung jenis kain dan ukurannya.
Baca: Cerita Lucu Jokowi, Bingung Pakai Celana atau Sarung Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNU
Bila berminat, bisa mendapatkannya di sejumlah
market place dengan nama sarung instan Haidar.
“Kami sudah melayani pengiriman seluruh Indonesia, jadi tinggal pesan saja di toko-toko online yang ada di Shoope atau Tokopedia, untuk ukurannya mulai dari usia 0 hingga sepuluh tahun, M, L, dan XL,” ujarnya.
Kurniati menyampaikan, awal mula dia membuat sarung instan tersebut adalah karena sang anak tidak bisa mengenakan sarung biasa. Akhirnya dia mencoba sejumlah model agar anaknya bisa mengenakan sarung tanpa harus melipat-lipat.
“Yang pertama itu pakai perekat dulu, kemudian dimodifikasi pakai kancing dan yang terakhir ini pakai kolor saja, jadi tinggal dipakai seperti menggunakan celana,” lanjutnya.
Di awal modelnya, sarung instan bentukan Kurniati menyerupai rok. Namun setelah diminati banyak orang, dia kemudian memodifikasinya hingga menjadi model seperti ini.
“Kini sehari kami bisa melakukan pemotongan setidaknya 300 buah, cuma untuk menjadikannya sebuah sarung instan butuh waktu sekitar sepekan dan nominalnya menyesuaikan orderan. Lokasi pembuatannya ada di Desa Menawan Kecamatan Dawe,” tuturnya.
Baca: Ini Tips Memilih Sarung Tangan untuk Pengendara Motor
Kurniati pun tak memungkiri kini makin marak yang menjual produk serupa. Walau begitu pihaknya tetap yakin dengan kualitas produk yang diciptakannya sejak tahun 2011 itu.
Selain itu, dia juga membuat produk lainnya seperti mukena dan baju koko pasangan ayah anak.
“Kami yakin dengan kualitas bahan kami, para pembeli kami juga sudah tau kualitasnya, jadi tidak apa-apa, kami akan terus berinovasi agar ini bisa terus eksis di pasaran,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha