Pedagang Lentog Kudus Kebanjiran Cuan dari Pemudik

Anggara Jiwandhana
Senin, 9 Mei 2022 10:22:01


[caption id="attachment_288450" align="alignleft" width="1280"]
Para pemudik memadati sentra Lentog Tanjung Kudus baru-baru ini. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Masa mudik Lebaran tahun 2022 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang baru saja berlalu, membuat para pedagang makanan khas Kota Kretek kebanjiran cuan dari para pembeli yang sebagian besar merupakan pemudik.
Tak terkecuali, para pedagang makanan lentog Kudus. Hari Sabtu-Minggu (7-8/5/2022) pekan kemarin pun jadi puncaknya. Apalagi mereka yang berjualan di Sentra Lentog Tanjung Kudus.
Salah satu penjual lentog di lokasi itu, Lasmi, bahkan mengaku bisa menjual hingga 600 porsi dalam kurun waktu lima jam saja.
“Saya buka dari jam 05.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, itu biasanya habis 400 hingga 600 porsi pas pekan kemarin,” kata dia Senin (9/5/2022).
Baca: Tak Hanya Nikmat, Lentog Kudus Kental akan Sejarah
Lasmi tak menyangka kenaikan penjualannya bisa seratus persen lebih dibanding tahun sebelumnya dan hari hari biasa. Pengunjungnya pun kini bervariasi, ada yang dari dalam kota, hingga luar Pulau Jawa.
“Kalau hariannya paling banyak 200 porsi. Lebaran tahun kemarin malah sepi, ini bersyukur sekali kemarin pemerintah memperbolehkan mudik, jadi penjualannya terangkat,” ujarnya.
Satu porsi Lentog Lasmi sendiri ia jual dengan harga Rp 5 ribu. Selain itu, dia juga menyajikan aneka camilan seperti sate usus hingga sate keong dan telur puyuh.
“Tahun ini enggak naik, harganya masih sama segitu dari hari-hari biasa,” pungkasnya.
Baca: Segarnya Soto Kalkun di Kudus Ini Hanya Rp 10 Ribu Saja
Sementara salah satu pengunjung, Ridwan mengaku memang sengaja mampir mencicipi makanan dengan rasa yang identik itu. Pemudik asal Semarang tersebut pun mengaku punya langganan sendiri.
“Jadi tiap tahun mampir, rasanya selalu sama, ngangeni,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Lentog Tanjung sendiri merupakan makanan khas Kabupaten Kudus. Di mana makanan itu terdiri dari lontong yang diguyur dengan sayur santan tahu tempe dan nangka atau kerap disebut tewel.
Biasanya, makanan tersebut disantap di pagi hari dengan lauk gorengan maupun sate-satean.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Kudus – Masa mudik Lebaran tahun 2022 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang baru saja berlalu, membuat para pedagang makanan khas Kota Kretek kebanjiran cuan dari para pembeli yang sebagian besar merupakan pemudik.
Tak terkecuali, para pedagang makanan lentog Kudus. Hari Sabtu-Minggu (7-8/5/2022) pekan kemarin pun jadi puncaknya. Apalagi mereka yang berjualan di Sentra Lentog Tanjung Kudus.
Salah satu penjual lentog di lokasi itu, Lasmi, bahkan mengaku bisa menjual hingga 600 porsi dalam kurun waktu lima jam saja.
“Saya buka dari jam 05.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, itu biasanya habis 400 hingga 600 porsi pas pekan kemarin,” kata dia Senin (9/5/2022).
Baca: Tak Hanya Nikmat, Lentog Kudus Kental akan Sejarah
Lasmi tak menyangka kenaikan penjualannya bisa seratus persen lebih dibanding tahun sebelumnya dan hari hari biasa. Pengunjungnya pun kini bervariasi, ada yang dari dalam kota, hingga luar Pulau Jawa.
“Kalau hariannya paling banyak 200 porsi. Lebaran tahun kemarin malah sepi, ini bersyukur sekali kemarin pemerintah memperbolehkan mudik, jadi penjualannya terangkat,” ujarnya.
Satu porsi Lentog Lasmi sendiri ia jual dengan harga Rp 5 ribu. Selain itu, dia juga menyajikan aneka camilan seperti sate usus hingga sate keong dan telur puyuh.
“Tahun ini enggak naik, harganya masih sama segitu dari hari-hari biasa,” pungkasnya.
Baca: Segarnya Soto Kalkun di Kudus Ini Hanya Rp 10 Ribu Saja
Sementara salah satu pengunjung, Ridwan mengaku memang sengaja mampir mencicipi makanan dengan rasa yang identik itu. Pemudik asal Semarang tersebut pun mengaku punya langganan sendiri.
“Jadi tiap tahun mampir, rasanya selalu sama, ngangeni,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Lentog Tanjung sendiri merupakan makanan khas Kabupaten Kudus. Di mana makanan itu terdiri dari lontong yang diguyur dengan sayur santan tahu tempe dan nangka atau kerap disebut tewel.
Biasanya, makanan tersebut disantap di pagi hari dengan lauk gorengan maupun sate-satean.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha