mulai ditumbuhi enceng gondok. Kondisi itu membuat warga sekitar was-was. Mereka khawatir, tumbuhan itu makin berkembang dan sedimentasi bendungan meninggi.
Warga pun meminta pihak terkait segera melakukan pembersihan. Sebab, jika tak segera dibersihkan, dikhawatirkan berimbas pada air dari bendungan yang dimanfaatkan petani.
“Kalau nanti sedimentasinya tinggi maka bakal berkurang air limpasannya, padahal itu dinantikan petani,” kata Kepala Desa Tanjungrejo Christian Rahadiyanto, Kamis (12/5/2022).
Pihaknya telah menerima keluh kesah warganya soal ini. Sebagai upaya sementara, dia dan warga berencana melakukan aksi bersih-bersih bendungan.
Pantauan terakhirnya, tumpukan enceng gondok yang paling banyak ada di daerah wisata air Logung.
“Karena itulah nanti kami juga akan bersih-bersih dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di sana agar destinasi wisata tetap menawan dan tidak kotor oleh enceng gondok,” pungkasnya.
Kepala Desa Kandangmas Shofwan mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar untuk segera melakukan pembersihan enceng gondok di Bendungan Logung.Utamanya, dengan Pokdarwis yang mengoperasikan perahu di Bendungan Logung karena hal tersebut sangat berkaitan dengan mereka.“Kami sudah rapatkan, rencana pembersihan enceng gondok oleh pengelola perahu Bendungan Logung akan segera kami upayakan,” pungkasnya.Sebagai informasi, Bendungan Logung dibangun di perbatasan Desa Kandangmas dan Desa Tanjungrejo, Kabupaten Kudus. Waduk itu mulai dibangun pada 2014.Kini, ribuan hektar areal persawahan di Kecamatan Jekulo dan Mejobo di Kabupaten Kudus mulai merasakan dampak positif adanya Bendungan Logung
. Peningkatan produktifitas pertanian pun mulai dirasakan di sejumlah titik. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_188865" align="alignleft" width="1280"]

Perahu wisata Bendungan Logung tak bisa beroperasi karena pandemi. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Bendungan Logung
Kudus mulai ditumbuhi enceng gondok. Kondisi itu membuat warga sekitar was-was. Mereka khawatir, tumbuhan itu makin berkembang dan sedimentasi bendungan meninggi.
Warga pun meminta pihak terkait segera melakukan pembersihan. Sebab, jika tak segera dibersihkan, dikhawatirkan berimbas pada air dari bendungan yang dimanfaatkan petani.
“Kalau nanti sedimentasinya tinggi maka bakal berkurang air limpasannya, padahal itu dinantikan petani,” kata Kepala Desa Tanjungrejo Christian Rahadiyanto, Kamis (12/5/2022).
Baca: Wisata Logung Kudus Mampu Angkat Ekonomi Warga
Pihaknya telah menerima keluh kesah warganya soal ini. Sebagai upaya sementara, dia dan warga berencana melakukan aksi bersih-bersih bendungan.
Pantauan terakhirnya, tumpukan enceng gondok yang paling banyak ada di daerah wisata air Logung.
“Karena itulah nanti kami juga akan bersih-bersih dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di sana agar destinasi wisata tetap menawan dan tidak kotor oleh enceng gondok,” pungkasnya.
Baca: Sekolah di Kudus Sudah Terapkan PTM Seratus Persen
Kepala Desa Kandangmas Shofwan mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar untuk segera melakukan pembersihan enceng gondok di Bendungan Logung.
Utamanya, dengan Pokdarwis yang mengoperasikan perahu di Bendungan Logung karena hal tersebut sangat berkaitan dengan mereka.
“Kami sudah rapatkan, rencana pembersihan enceng gondok oleh pengelola perahu Bendungan Logung akan segera kami upayakan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Bendungan Logung dibangun di perbatasan Desa Kandangmas dan Desa Tanjungrejo, Kabupaten Kudus. Waduk itu mulai dibangun pada 2014.
Kini, ribuan hektar areal persawahan di Kecamatan Jekulo dan Mejobo di Kabupaten Kudus mulai merasakan dampak positif adanya Bendungan Logung
Kudus. Peningkatan produktifitas pertanian pun mulai dirasakan di sejumlah titik.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi