Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Namanya Mbah Amir, pria paruh baya dengan usia sekitar 67 tahunan. Kakinya kini sudah tak mampu berdiri tegak lagi, untuk berdiri akibat kecelakaan yang menimpanya.

Dua alat penyangga tubuh seadanya, jadi pendampingnya ketika ingin berpindah tempat berpijaknya.

Di kondisi seperti ini, Amir hanya hidup seorang diri di sebuah gubuk berukuran 2 x 1,5 meter di RT 4 RW 1 Dukuh Kalangan, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Tembok gubuk itu terbuat dari karung goni bekas dan atap bangunan yang terbuat dari seng. Di dalam gubuk, hanya ada satu kasur tipis saja dan sejumlah barang-barang. Tidak ada anggota keluarga yang menemani kesehariannya.

Amir sebenarnya punya keluarga tak jauh dari lokasi tinggalnya yang bisa dibilang memprihatinkan itu. Dia juga mengaku punya banyak saudara di sana.

Baca: Mbah Amir di Tinggal di Gubuk, Pemdes Setrokalangan Kudus Siapkan BLT

Namun karena ada permasalahan keluarga, dia akhirnya tinggal di gubuk itu sejak awal tahun 2020 silam usai dirinya mengalami kecelakaan.

Lebih rinci, Amir menceritakan bila dia menikah pada tahun 1979 silam. Dari pernikahan tersebut dia punya empat orang anak. Namun memang selama pernikahannya, Amir terus bekerja mengayuh becak dan jarang pulang.

“Dulu mereka dengan ibunya di Sumatra, saya selalu menarik becak di jalan,” kata Amir ketika dijumpai di gubuk tinggalnya, Selasa (17/5/2022).

Untuk makan sehari-hari, Amir bergantung kepada para tetangganya. Tak jarang pula dia meminta kepada sanak saudaranya yang masih di sekitaran desa.
Untuk makan sehari-hari, Amir bergantung kepada para tetangganya. Tak jarang pula dia meminta kepada sanak saudaranya yang masih di sekitaran desa.Baca: Ngenes! Kakek 79 Tahun di Kudus Ini Tinggal di Gubuk Area KuburanSementara untuk membersihkan diri, Amir memanfaatkan kamar mandi umum milik desa yang tak jauh dari lokasi gubugnya. “Saya tidak apa-apa seperti ini,” pungkasnya.Tetangga Amir, Heru, menyampaikan bila Mbah Amir memang sudah tinggal di gubuk itu kurang lebih dua tahunan ini. Tak jarang, dia juga memberi Amir makanan untuk kesehariannya.“Kalau di sini sekitar dua tahunan, gubuk ini dibangun desa di tanah milik desa, ya begini kondisinya,” kata Heru.Baca: Warga Kudus Ini Terbakar di Lahan yang Baru DibelinyaSebelumnya, Amir berprofesi sebagai pengayuh becak yang jarang pulang. Namun ketika tahun 2019 akhir, Amir mengalami kecelakaan dan harus berhenti dari pekerjaannya itu.“Ya akhirnya dibangunkan ini, sampai sekarang berkali-kali dibenahi,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler