Cegah Hepatitis Akut, Sekolah di Kudus Diminta Tetap Perketat Prokes
Anggara Jiwandhana
Rabu, 18 Mei 2022 17:56:04
MURIANEWS, Kudus – Komisi D DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menilai penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah bisa terus dilakukan bahkan lebih ditingkatkan walau penularan Covid-19 masih minim.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya penularan penyakit hepatitis akut yang kini tengah merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Apalagi kini, Kabupaten Kudus sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen, sehingga interaksi anak semakin banyak.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi D DPRD
Kudus Ali Ihsan ketika rapat kerja bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpor), RSUD Loekmonohadi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Rabu (18/5/2022).
Pihaknya juga mendesak agar pemerintah bisa melakukan antisipasi penyakit misterius ini secara cepat, walaupun belum dijumpai kasus ini di Kudus.
“Kami tidak ingin kasus tersebut terulang kembali seperti ledakan Covid-19 2021 silam. Sosialisasi perlu digencarkan agar masyarakat tak cemas, penyiapan tenaga medis dan ketersedian BOR (Bed occupancy rate) juga diperhatikan,” imbuh Ali dalam rapat.
Baca: Hepatitis Akut Bisa Dicek Lewat SGPT dan SGOT, Apa Itu?
Anggota Komisi D DPRD Kudus lainnya, Nur Hudi menambahkan pemerintah harus punya langkah kongkrit untuk ke depannya. Adapun langkah tersebut juga termasuk adanya anggaran untuk menyiapkan sarana pra sarana dan tim medis.“Langkah kongkrit dalam penanganan hal ini harus segera disiapkan agar Kudus di luar sana tidak dipandang buruk seperti lonjakan kasus Covid-19 lalu,” pungkasnya.
Baca: Dirut RSPI Menduga Penyebaran Hepatitis Akut Misterius Dapat Melalui PernapasanSekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Dian Vitayani menyatakan, meski sudah diberlakukan PTM 100 persen pengawasan prokes siswa tetap diawasi. Sebab di sekolah telah dibentuk Satgas dan peran mereka masih berlangsung hingga sekarang.“Kantin di sekolah juga sudah dibuka lagi, kami memberikan edaran tidak boleh makan di tempat dan prokes tetap dijalankan,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_290397" align="alignleft" width="1280"]

PTM di sekolah Kabupaten Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Komisi D DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menilai penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah bisa terus dilakukan bahkan lebih ditingkatkan walau penularan Covid-19 masih minim.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya penularan penyakit hepatitis akut yang kini tengah merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Apalagi kini, Kabupaten Kudus sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen, sehingga interaksi anak semakin banyak.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi D DPRD
Kudus Ali Ihsan ketika rapat kerja bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpor), RSUD Loekmonohadi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Rabu (18/5/2022).
Pihaknya juga mendesak agar pemerintah bisa melakukan antisipasi penyakit misterius ini secara cepat, walaupun belum dijumpai kasus ini di Kudus.
“Kami tidak ingin kasus tersebut terulang kembali seperti ledakan Covid-19 2021 silam. Sosialisasi perlu digencarkan agar masyarakat tak cemas, penyiapan tenaga medis dan ketersedian BOR (Bed occupancy rate) juga diperhatikan,” imbuh Ali dalam rapat.
Baca: Hepatitis Akut Bisa Dicek Lewat SGPT dan SGOT, Apa Itu?
Anggota Komisi D DPRD Kudus lainnya, Nur Hudi menambahkan pemerintah harus punya langkah kongkrit untuk ke depannya. Adapun langkah tersebut juga termasuk adanya anggaran untuk menyiapkan sarana pra sarana dan tim medis.
“Langkah kongkrit dalam penanganan hal ini harus segera disiapkan agar Kudus di luar sana tidak dipandang buruk seperti lonjakan kasus Covid-19 lalu,” pungkasnya.
Baca: Dirut RSPI Menduga Penyebaran Hepatitis Akut Misterius Dapat Melalui Pernapasan
Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Dian Vitayani menyatakan, meski sudah diberlakukan PTM 100 persen pengawasan prokes siswa tetap diawasi. Sebab di sekolah telah dibentuk Satgas dan peran mereka masih berlangsung hingga sekarang.
“Kantin di sekolah juga sudah dibuka lagi, kami memberikan edaran tidak boleh makan di tempat dan prokes tetap dijalankan,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha