Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus kini mulai memperketat arus lalu lintas ternak yang masuk ke Kota Kretek. Hal ini menyusul ditemukannya delapan sapi yang terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Adapun caranya adalah dengan melakukan skrining dan pengecekan ternak di daerah perbatasan maupun di pasar-pasar hewan. Hewan ternak yang diizinkan masuk adalah hewan-hewan ternak yang sehat seratus persen.

Sementara sapi yang terlanjur terjangkit PMK dan masih hidup diminta untuk segera dikarantina dan ditangani dengan baik. Dengan tujuan penyebarannya bisa berhenti di satu peternakan saja.

“Kemarin sudah kami minta dikarantina dan segera diobati. Nah yang soal skrining kalau perlu nanti disiagakan petugas di daerah-daerah perbatasan,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Rabu (25/5/2022).

Baca: Hasil Lab Keluar, Delapan Sapi di Kudus Positif PMK

Walau begitu, Hartopo tidak akan memberi daftar merah ternak dari daerah mana saja yang tidak boleh untuk masuk ke Kudus.

“Kami tidak ada daftar merah, cuma nanti skrining kami diperketat. Pasar hewan setiap ada kegiatan tetap kami skrining kami perketat,” tegasnya.

Hartopo berharap langkah ini bisa mengerem laju penyebaran virus PMK ini di sektor peternakan di Kabupaten Kudus.
Hartopo berharap langkah ini bisa mengerem laju penyebaran virus PMK ini di sektor peternakan di Kabupaten Kudus.“Kami tentunya tidak ingin hal ini terjadi, bagaimana caranya nanti Iduladha bisa aman kembali,” pungkasnya.Baca: Pasar Hewan Ditutup Gegara PMK, Penjual Sapi di Malang DemoDiberitakan sebelumnya, delapan sapi di Kudus positif PMK. Hal itu diketahui setelah cek laboratorium yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta keluar, Selasa (24/5/2022).Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kudus Agus Setiawan menyebutkan, delapan sapi yang dinyatakan positif PMK tersebut , satu di Desa Menawan, enam sapi di Desa Karangbener, dan satu lagi di Desa Ternadi.“Totalnya ada delapan. Di Desa Ternadi itu ada dua sapi, satu positif PMK, satunya negatif PMK. Keseluruhan hasil itu setelah diambil tes darah oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler