mempersilahkan masing-masing sekolah untuk membentuk kelas unggulan.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Bupati Kudus HM Hartopo beberapa waktu lalu di mana dia menghendaki masing-masing sekolah punya kelas unggulan.
Dengan tujuan mempersiapkan siswa yang berkompetensi tinggi untuk perlombaan di skala daerah, provinsi, hingga nasional.
“Dari kami mempersilahkan, sekolah manapun bisa buat ini (kelas unggulan, red), tidak harus sekolah-sekolah favorit,” ujar Kepala Dinas Dikpora Kudus Harjuna Widada, Jumat (27/5/2022)
Dia menyebut, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan sekolah untuk menjaring siswa-siswi berprestasi untuk dimasukkan ke dalam kelas unggulan itu.
Yang pertama bisa melalui seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara langsung. Di mana dalam seleksi itu terdapat seleksi jalur prestasi.“Nah nanti bisa diambilkan dari sana, dibuat satu kelas saja,” sambungnya.Kemudian yang kedua adalah dengan mengadakan seleksi untuk kelas unggulan. Dengan begitu siswa-siswi berkompetensi tinggi bisa tersaring dengan maksimal.“Namun kami harapkan tidak ada kesenjangan kualitas pendidikan ya, jadi porsinya mungkin hampir sama dengan kelas-kelas biasa pada umumnya,” pungkas Harjuna. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_292262" align="alignleft" width="1280"]
Kegiatan PTM di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten
Kudus mempersilahkan masing-masing sekolah untuk membentuk kelas unggulan.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Bupati Kudus HM Hartopo beberapa waktu lalu di mana dia menghendaki masing-masing sekolah punya kelas unggulan.
Dengan tujuan mempersiapkan siswa yang berkompetensi tinggi untuk perlombaan di skala daerah, provinsi, hingga nasional.
“Dari kami mempersilahkan, sekolah manapun bisa buat ini (kelas unggulan, red), tidak harus sekolah-sekolah favorit,” ujar Kepala Dinas Dikpora Kudus Harjuna Widada, Jumat (27/5/2022)
Dia menyebut, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan sekolah untuk menjaring siswa-siswi berprestasi untuk dimasukkan ke dalam kelas unggulan itu.
Baca: Segini Kebutuhan Guru SD dan SMP di Kudus Dalam Setahun
Yang pertama bisa melalui seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara langsung. Di mana dalam seleksi itu terdapat seleksi jalur prestasi.
“Nah nanti bisa diambilkan dari sana, dibuat satu kelas saja,” sambungnya.
Kemudian yang kedua adalah dengan mengadakan seleksi untuk kelas unggulan. Dengan begitu siswa-siswi berkompetensi tinggi bisa tersaring dengan maksimal.
“Namun kami harapkan tidak ada kesenjangan kualitas pendidikan ya, jadi porsinya mungkin hampir sama dengan kelas-kelas biasa pada umumnya,” pungkas Harjuna.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
