Apa Kabar Investor Tiongkok yang Lirik Lahan Mangkrak di Kudus?
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 28 Mei 2022 10:57:58
MURIANEWS, Kudus – Investor dari Tiongkok melirik dua lahan mangkrak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yakni bekas mal Matahari dan Gedung Ngasirah. MoU antara Pemkab Kudus dan investor dan Pemkab Kudus sudah dilakukan, lalu bagaimana perkembangannya?
Pemkab diketahui memang telah melakukan penandatanganan MoU dengan investor Tiongkok bernama Holly Chang. Di mana isi perjanjian itu berisi ketertarikan investor terhadap dua lahan mangkrak yakni di bekas mal Matahari dan Gedung Ngasirah.
Namum progres investor asal Tiongkok itu hingga kini dirasa masih minim. Padahal, bulan ini sudah memasuki bulan ketiga semenjak ditandatanganinya MoU ketertarikan antara Pemkab dan investor tersebut.
Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, hingga saat ini belum ada progres apapun dari ketertarikan investor Tiongkok itu untuk membangun mal dan hotel di dua lokasi itu.
Baca: Investor Tiongkok Dideadline soal eks Matahari dan Ngasirah KudusHanya, yang dia ketahui, mereka masih berkontak dengan pemerintah daerah. “Kalau Matahari dan Ngasirah memang belum ada, tapi komunikasinya masih jalan, dengan BPPKAD,” kata dia, Sabtu (28/5/2022).
Pemkab Kudus, lanjut Hartopo, telah memberikan batas waktu kepada investor tersebut untuk menindaklanjuti ketertarikannya, yakni selama enam bulan.
Jika dalam waktu itu investor tidak berprogres, maka secara otomatis MoU antara pemerintah daerah dan investor gugur atau batal terlaksana.
Pemkab, lanjutnya, juga akan terus berupaya meningkatkan komunikasi dengan sejumlah investor lainnya. Dengan begitu, bila terjadi kemungkinan investor lepas maka sudah ada pengganti investor lainnya.
Pemkab, lanjutnya, juga akan terus berupaya meningkatkan komunikasi dengan sejumlah investor lainnya. Dengan begitu, bila terjadi kemungkinan investor lepas maka sudah ada pengganti investor lainnya.“Kalau nanti yang dari Tiongkok itu selama enam bulan tak ada progres ya kami batalkan,” pungkasnya.
Baca: Selain dari Tiongkok, Investor Lokal Juga Tertarik Lahan eks-Matahari KudusHartopo sendiri, menginginkan lahan bekas bangunan Matahari tersebut kembali menjadi mal lagi dan bisa menyambung ke Kudus Extension Mall yang berada di sebelah timur lahan tersebut.“Kalau dari kami tentunya ingin itu dibangun mal lagi, sementara kalau di Ngasirah itu hotel bintang empat lah minimal,” pungkasnya.Diketahui, sejumlah investor asal Tiongkok saat ini tengah melirik Kabupaten Kudus sebagai salah satu wilayah yang akan mereka tanami investasi. Bila benar jadi, Kudus bisa saja ketiban investasi mencapai triliunan rupiah.Adapaun nominal tersebut didapatkan dari sejumlah calon proyek investasi, yakni pengolahan energi terbaharukan di TPA Tanjungrejo, kereta gantung di Desa Colo-Ternadi-Rahtawu, dan dua lahan mangkrak Ngasirah dan Matahari. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali muntoha
[caption id="attachment_274118" align="alignleft" width="1280"]

Investor asal Tiongkok Holly Chang (baju hitam) memotret lokasi bekas lahan Matahari Mal Kudus menggunakan ponsel. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Investor dari Tiongkok melirik dua lahan mangkrak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yakni bekas mal Matahari dan Gedung Ngasirah. MoU antara Pemkab Kudus dan investor dan Pemkab Kudus sudah dilakukan, lalu bagaimana perkembangannya?
Pemkab diketahui memang telah melakukan penandatanganan MoU dengan investor Tiongkok bernama Holly Chang. Di mana isi perjanjian itu berisi ketertarikan investor terhadap dua lahan mangkrak yakni di bekas mal Matahari dan Gedung Ngasirah.
Namum progres investor asal Tiongkok itu hingga kini dirasa masih minim. Padahal, bulan ini sudah memasuki bulan ketiga semenjak ditandatanganinya MoU ketertarikan antara Pemkab dan investor tersebut.
Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, hingga saat ini belum ada progres apapun dari ketertarikan investor Tiongkok itu untuk membangun mal dan hotel di dua lokasi itu.
Baca: Investor Tiongkok Dideadline soal eks Matahari dan Ngasirah Kudus
Hanya, yang dia ketahui, mereka masih berkontak dengan pemerintah daerah. “Kalau Matahari dan Ngasirah memang belum ada, tapi komunikasinya masih jalan, dengan BPPKAD,” kata dia, Sabtu (28/5/2022).
Pemkab Kudus, lanjut Hartopo, telah memberikan batas waktu kepada investor tersebut untuk menindaklanjuti ketertarikannya, yakni selama enam bulan.
Jika dalam waktu itu investor tidak berprogres, maka secara otomatis MoU antara pemerintah daerah dan investor gugur atau batal terlaksana.
Pemkab, lanjutnya, juga akan terus berupaya meningkatkan komunikasi dengan sejumlah investor lainnya. Dengan begitu, bila terjadi kemungkinan investor lepas maka sudah ada pengganti investor lainnya.
“Kalau nanti yang dari Tiongkok itu selama enam bulan tak ada progres ya kami batalkan,” pungkasnya.
Baca: Selain dari Tiongkok, Investor Lokal Juga Tertarik Lahan eks-Matahari Kudus
Hartopo sendiri, menginginkan lahan bekas bangunan Matahari tersebut kembali menjadi mal lagi dan bisa menyambung ke Kudus Extension Mall yang berada di sebelah timur lahan tersebut.
“Kalau dari kami tentunya ingin itu dibangun mal lagi, sementara kalau di Ngasirah itu hotel bintang empat lah minimal,” pungkasnya.
Diketahui, sejumlah investor asal Tiongkok saat ini tengah melirik Kabupaten Kudus sebagai salah satu wilayah yang akan mereka tanami investasi. Bila benar jadi, Kudus bisa saja ketiban investasi mencapai triliunan rupiah.
Adapaun nominal tersebut didapatkan dari sejumlah calon proyek investasi, yakni pengolahan energi terbaharukan di TPA Tanjungrejo, kereta gantung di Desa Colo-Ternadi-Rahtawu, dan dua lahan mangkrak Ngasirah dan Matahari.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali muntoha