Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Satu sapi di  Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK) mati. Sapi tersebut berasal dari salah satu peternak di Kecamatan Bae, Kudus.

“Awal pekan ini kan terkonfirmasi delapan ternak, ada satu yang mati karena mungkin tidak kuat melawan virusnya,” kata Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus Sidi Pramono, Sabtu (28/5/2022).

Sementara tujuh sapi lainnya, sambung dia, kini masih dilakukan karantina dan pengobatan. Sejauh ini, pengobatannya menunjukkan hasil yang lumayan berprogres.

“Semaksimal mungkin kami terus berupaya melakukan pengobatan agar sapi-sapi tersebut bisa sehera sembuh,” ujarnya.

Selain tujuh sapi itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, juga memantau 83 sapi yang terindikasi terkena virus PMK. Keseluruhannya pun kini tengah menjalani karantina dan tengah dilakukan pengobatan.

Baca: PMK Merebak, Jangan Campur Ternak Baru Beli dalam Satu Kandang

Kebanyakan sapi yang terindikasi PMK kebanyakan merupakan sapi-sapi yang baru saja dibeli dari luar daerah.

“Ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Kami akan terus meningkatkan skrining dan tentunya mengobati yang sudah terjangkit semaksimal mungkin agar penyebaran virus ini tidak luas di Kudus,” pungkasnya.
“Ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Kami akan terus meningkatkan skrining dan tentunya mengobati yang sudah terjangkit semaksimal mungkin agar penyebaran virus ini tidak luas di Kudus,” pungkasnya.Sebagai informasi, virus PMK merupakan virus kawakan yang kembali merebak di Indonesia. Penyakit yang sejatinya sudah ada sejak tahun 80-an itu disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku (VPMK) yang merupakan anggota dari genus aphthovirus dalam keluarga picornaviridae.Ada tujuh serotipe utama VPMK, yakni O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan Asia 1.Baca: 83 Sapi di Kudus Suspek PMK, 33 di Antaranya SembuhDi Indonesia, penyakit ternak ini sempat mewabah dan menyerang ternak-ternak di berbagai belahan Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Indonesia sendiri, baru terbebas penyakit tersebut pada tahun 1990-an.Kini setelah lebih dari tiga dekade lamanya, virus tersebut kembali menyebar di Indonesia dengan kasus pertama kali muncul di daerah Jawa Timur. Sementara di Jawa Tengah, kasus pertama kali ditemukan di Kabupaten Boyolali. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler