Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Mawahib Afkar mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, yang sedang menggarap city brand baru, “Kudus Kota Empat Negri”.

“Provinsi Jateng ini kan multi ragam budaya dan seninya ada, sehingga untuk bisa jadi potensi wisata sangat besar. Kudus salah satunya, kebudayaannya kuat, wisata religinya kuat. Harapannya ini bisa dikerjakan dengan maksimal agar hasilnya juga maksimal,” katanya usai Dialog Parlemen di RM Bambu Wulung, Selasa (31/5/2022) malam.

Menurut Mawahib, city brand nonorganik ini juga tidak hanya sekadar slogan saja. Melainkan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah apabila ingin ditelaah satu per satunya.

Slogan Kudus Kota Empat Negri sambung dia adalah berarti Kudus terdiri dari empat peradaban masyarakar. Yakni masyarakat Jawa, Tionghoa, Arab, dan kolonial karena sebelumnya pernah dijajah Belanda, Prancis, dan Inggris.

“Kudus juga menjadi kota toleransi selain memiliki sebutan kota santri dan kota kretek. Hal ini, bisa dilihat dari bentuk bangunan Menara Kudus di kompleks Makam Sunan Kudus,” ujarnya.

Atas hal tersebutlah pihaknya berharap pemerintah daerah bisa bersinergi bersama dengan berbagai elemen di Kabupaten Kudus untuk terus menggarap city brand baru ini.

“Pemprov Jateng juga berkeinginan melestarikan kesenian di masing-masing daerah, jadi ini menjadi awal yang bagus untuk Kudus,” pungkasnya.

Baca: Awal Mula Terciptanya "Kota Empat Negri", City Brand Baru Kabupaten Kudus

Sementara Tim Ad Hoc City Branding Kudus Kota Empat Negri, Umar Ali, memastikan city brand baru ini tidak akan menggeser sebutan Kudus Kota Kretek yang sudah ada sejak dahulu. Lebih dari itu, slogan Kudus Kota Empat Negri akan menjadi wadah bagi julukan Kota Kretek dan julukan-julukan Kudus yang sebelumnya sudah ada.“Sebelum masuk lebih jauh, mari mengenal julukan organik dan nonorganik, dua kategori ini sangat berbeda. Julukan organik adalah julukan yang tanpa dibuat itu memang sudah ada dan sudah melekat di sebuah benda atau kota, Kudus Kota Kretek misalnya. Itu disebut karena Kudus punya sentra industri rokok kretek di wilayahnya,” ujarnya.Baca: Kota Empat Negri Tak Akan Geser Julukan Kudus Kota KretekSementara untuk julukan nonorganik, merupakan julukan buatan manusia. Dibangun sedimikian rupa dengan latar belakang yang melandasinya hingga kemudian ditunjukkan kepada publik.Kudus Kota Empat Negri, lanjut Umar, adalah julukan nonorganik tersebut. Sehingga tidak mungkin julukan nonorganik akan menghapus atau meninggalkan julukan organik pada sebuah benda atau kota.“Inilah city branding yang tengah kami kerjakan, kami tidak ingin menghapus Kudus Kota Kretek, tidak, itu tidak bisa tergantikan. Tapi yang coba kami lakukan adalah memberikan sebuah wadah agar Kudus Kota Kretek atau julukan lainnya seperti Kudus Gusjigang, Taste of Java, Kudus Kota Jenang ini menjadi satu tujuan, dan tidak saling terpisah, makanya ada Kudus Kota Empat Negri,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar