Telur hingga Daster Picu Inflasi di Kudus
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 4 Juni 2022 09:55:01
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten
Kudus pada bulan Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen, dengan indeks Harga Konsumen (IHK) yakni sebesar 109,86. Penyebabnya di antaranya karena naiknya harga telur dan daster.
Angka tersebut terbilang rendah dibandingkan dengan daerah pembanding lainnya di Jawa Tengah seperti Kota Cilacap yang mengalami inflasi sebesar 0,59 persen, Kota Surakarta sebesar 0,71 persen, Kota Tegal 1,03 persen, dan Kota Semarang sebesar 0,53
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus Rahmadi Agus Santosa menyampaikan, pemicu tingginya inflasi di Kudus pada Mei kemarin adalah karena naiknya harga barang-barang di lima kelompok pengeluaran.
Adapun lima kelompok pengeluaran itu adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,98 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,58 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,50 persen.
Baca: Ssst, Ini Rahasia Telur Asin Khas Brebes Rasanya Bisa GurihKemudian dua kelompok lainnya adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,34 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen.
Kemudian dua kelompok lainnya adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,34 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen.“Adapun komoditas yang menyebabkannya adalah kenaikan di harga bawang merah, telur, roti manis, hingga daster,” katanya, Sabtu (4/5/2022).Walau begitu, ada sejumlah kelompok yang masih stabil di bulan Mei. Di antaranya kelompok pengeluaran kesehatan, transportasi, kelompok pengeluaran informasi komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi olahraga dan budaya, serta kelompok pendidikan.“Beberapa komoditasnya masih stabil harganya,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_276793" align="alignleft" width="1280"]

Pedagang telur di Pasar Bitingan Kudus tengah menunggu pembeli. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten
Kudus pada bulan Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen, dengan indeks Harga Konsumen (IHK) yakni sebesar 109,86. Penyebabnya di antaranya karena naiknya harga telur dan daster.
Angka tersebut terbilang rendah dibandingkan dengan daerah pembanding lainnya di Jawa Tengah seperti Kota Cilacap yang mengalami inflasi sebesar 0,59 persen, Kota Surakarta sebesar 0,71 persen, Kota Tegal 1,03 persen, dan Kota Semarang sebesar 0,53
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus Rahmadi Agus Santosa menyampaikan, pemicu tingginya inflasi di Kudus pada Mei kemarin adalah karena naiknya harga barang-barang di lima kelompok pengeluaran.
Adapun lima kelompok pengeluaran itu adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,98 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,58 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,50 persen.
Baca: Ssst, Ini Rahasia Telur Asin Khas Brebes Rasanya Bisa Gurih
Kemudian dua kelompok lainnya adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,34 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen.
“Adapun komoditas yang menyebabkannya adalah kenaikan di harga bawang merah, telur, roti manis, hingga daster,” katanya, Sabtu (4/5/2022).
Walau begitu, ada sejumlah kelompok yang masih stabil di bulan Mei. Di antaranya kelompok pengeluaran kesehatan, transportasi, kelompok pengeluaran informasi komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi olahraga dan budaya, serta kelompok pendidikan.
“Beberapa komoditasnya masih stabil harganya,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha