Tangani PMK, Pemkab Kudus Gandeng Dokter Hewan dan Swasta
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 4 Juni 2022 11:07:00
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, akan melibatkan dokter hewan dari kalangan swasta di Kabupaten Kudus untuk ikut membantu dalam penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK), yang kini telah meluas di sembilan kecamatan di Kota Kretek.
Hal tersebut dilakukan karena petugas teknis atau dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus masih minim. Sedangkan jumlah hewan ternak yang kini tersuspek PMK dan dilakukan perawatan sudah mencapai ratusan ekor.
“Kami punya beberapa mitra dari dokter hewan swasta, mereka akan diterjunkan bersama tim kami untuk mengobati sapi-sapi yang tersuspek PMK dan mencegahnya agar tidak meluas,” kata Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten
Kudus Agus Setiawan, Sabtu (4/6/2022).
Baca: Hingga 2 Juni, 365 Sapi dan Kerbau di Kudus Suspek PMKSelain melibatkan para dokter swasta, penyuluh-penyuluh peternakan juga akan dikutsertakan. Dengan harapan ada tambahan sumber daya manusia (SDM) untuk menangani penyakit ternak kawakan ini.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan penularannya dan memaksimalkan pengobatan ternaknya,” imbuh Agus.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan penularannya dan memaksimalkan pengobatan ternaknya,” imbuh Agus.Hingga 2 Juni 2022, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat ada sebanyak 365 hewan ternak jenis sapi dan kerbau yang terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 12 di antaranya, sudah dilakukan tes dan diketahui positif PMK.Sementara sisanya, tidak dilakukan pengambilan sampel dan pengetesan. Namun, tetap diobati laiknya hewan ternak yang terpapar PMK.Sebagai langkah lanjutan agar penularan tidak menjadi lebih masif, pemerintah daerah akan menutup semua pasar ternak di Kudus selama dua pekan ke depan. Pemerintah daerah juga menurunkan dua satgas untuk mengobati sapi-sapi yang terlanjur kena PMK. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_293834" align="alignleft" width="1024"]

Seorang petugas tengah melakukan pengecekan pada seekor sapi di Kudus (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, akan melibatkan dokter hewan dari kalangan swasta di Kabupaten Kudus untuk ikut membantu dalam penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK), yang kini telah meluas di sembilan kecamatan di Kota Kretek.
Hal tersebut dilakukan karena petugas teknis atau dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus masih minim. Sedangkan jumlah hewan ternak yang kini tersuspek PMK dan dilakukan perawatan sudah mencapai ratusan ekor.
“Kami punya beberapa mitra dari dokter hewan swasta, mereka akan diterjunkan bersama tim kami untuk mengobati sapi-sapi yang tersuspek PMK dan mencegahnya agar tidak meluas,” kata Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten
Kudus Agus Setiawan, Sabtu (4/6/2022).
Baca: Hingga 2 Juni, 365 Sapi dan Kerbau di Kudus Suspek PMK
Selain melibatkan para dokter swasta, penyuluh-penyuluh peternakan juga akan dikutsertakan. Dengan harapan ada tambahan sumber daya manusia (SDM) untuk menangani penyakit ternak kawakan ini.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan penularannya dan memaksimalkan pengobatan ternaknya,” imbuh Agus.
Hingga 2 Juni 2022, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat ada sebanyak 365 hewan ternak jenis sapi dan kerbau yang terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 12 di antaranya, sudah dilakukan tes dan diketahui positif PMK.
Sementara sisanya, tidak dilakukan pengambilan sampel dan pengetesan. Namun, tetap diobati laiknya hewan ternak yang terpapar PMK.
Sebagai langkah lanjutan agar penularan tidak menjadi lebih masif, pemerintah daerah akan menutup semua pasar ternak di Kudus selama dua pekan ke depan. Pemerintah daerah juga menurunkan dua satgas untuk mengobati sapi-sapi yang terlanjur kena PMK.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi