PMK Mewabah, Dispertan Kudus Jamin Stok Hewan Kurban Aman
Anggara Jiwandhana
Rabu, 8 Juni 2022 18:39:45
MURIANEWS, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Kudus aman menjelang Hari Raya Iduladha tahun 2022 ini.
Walau memang, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) cukup memengaruhi jumlah populasi ternak di Kudus khususnya sapi dan kerbau.
“Namun hal tersebut belum berdampak signifikan, sehingga kami rasa dengan ketersediaan populasi saat ini, masih aman-aman saja,” kata Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus Agus Setiawan, Rabu (8/6/2022).
Dia pun merincikan untuk populasi hingga awal pekan ini jumlah sapi di Kabupaten Kudus ada sebanyak 8.679 ekor. Kemudian untuk kerbau 1.826 ekor, kambing 26.117 ekor, dan domba 13.555 ekor.
“Kalau misalkan kemungkinan terburuknya ada 20 persen dari populasi itu terindikasi PMK, itu saja masih bisa mencukupi khusus untuk daerah Kudus sendiri,” ujarnya.
Agus pun tidak memungkiri dari populasi itu memang masih ada ternak yang didatangkan dari luar daerah.
Namun untuk saat ini dan menjelang Iduladha nanti, dia berharap tidak ada peternak yang kulakan ternak dari luar Kudus dulu.
Ilustrasi: Ternak sapi yang dijual di Pasar Hewan Kudus. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Kudus aman menjelang Hari Raya Iduladha tahun 2022 ini.
Walau memang, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) cukup memengaruhi jumlah populasi ternak di Kudus khususnya sapi dan kerbau.
“Namun hal tersebut belum berdampak signifikan, sehingga kami rasa dengan ketersediaan populasi saat ini, masih aman-aman saja,” kata Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus Agus Setiawan, Rabu (8/6/2022).
Dia pun merincikan untuk populasi hingga awal pekan ini jumlah sapi di Kabupaten Kudus ada sebanyak 8.679 ekor. Kemudian untuk kerbau 1.826 ekor, kambing 26.117 ekor, dan domba 13.555 ekor.
“Kalau misalkan kemungkinan terburuknya ada 20 persen dari populasi itu terindikasi PMK, itu saja masih bisa mencukupi khusus untuk daerah Kudus sendiri,” ujarnya.
Agus pun tidak memungkiri dari populasi itu memang masih ada ternak yang didatangkan dari luar daerah.
Namun untuk saat ini dan menjelang Iduladha nanti, dia berharap tidak ada peternak yang kulakan ternak dari luar Kudus dulu.
“Nanti kalau kurban juga sama, kami harapkan panitia-panitia kurban ini membeli sapi atau hewan kurban lain dari peternak lokal saja untuk mencegah virus PMK ini,” pungkas Agus.
Kabupaten Kudus kini mulai memperketat arus lalu lintas ternak yang masuk ke Kota Kretek menyusul ditemukannya delapan sapi yang terjangkit virus PMK.
Adapun caranya adalah dengan melakukan skrining dan pengecekan ternak di daerah perbatasan maupun di pasar-pasar hewan. Pasar hewan juga ditutup selama dua pekan untuk mencegah penyebaran.
Sementara sapi-sapi yang terlanjur terjangkit PMK dan masih hidup diminta untuk segera dikarantina dan ditangani dengan baik. Dengan tujuan penyebarannya bisa berhenti di satu peternakan saja.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
