Sapi Dewasa di Kudus Tak jadi Prioritas Vaksinasi PMK, Ini Sebabnya

Anggara Jiwandhana
Kamis, 30 Juni 2022 14:36:15


[caption id="attachment_292434" align="alignleft" width="1280"]
Ternak sapi yang dijual di Pasar Hewan Kudus, beberapa waktu lalu. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, tidak memprioaritaskan vaksinasi PMK pada sapi potong dewasa menjelang Hari Raya Iduladha 2022 ini.
Mereka beralasan, sapi potong dewasa akan segera dikurbankan. Sehingga akan sangat disayangkan bila disuntikkan vaksin PMK.
”Masa hidupnya (sapi dewasa/hewan kurban, red) kan jadi sedikit. Jadi agak sayang kalau disuntikkan vaksin PMK ini,” ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan, Kamis (30/6/2022).
Selain itu, alokasi vaksin yang masih minim juga jadi alasannya. Sehingga pemkab, akan memfokuskan vaksin yang tersedia kini untuk penyuntikan ternak dengan nilai ekonomi tinggi dan masa hidup yang lama.
”Seperti sapi perah karena nilai ekonominya tinggi dan sapi potong muda berusia dua mingguan yang masa hidupnya masih lama,” pungkasnya.
Baca: Vaksinasi PMK di Kudus Dimulai, Tiap Sapi Bakal Disuntik Tiga Kali
Proses penyuntikan vaksin PMK dimulai Kamis (30/5/2022) hari ini. Alokasi vaksin yang diberikan ke Kudus hanya 500 dosis.
Penyuntikan vaksin akan dilaksanakan secara bertahap dan dimulai di Peternakan Sapi Perah Sumber Segar di Kecamatan Kaliwungu Kamis (30/6/2022) pagi.
Bupati Kudus HM Hartopo pun berharap dimulainya vaksinasi ini bisa mengurangi penyebaran virus kawakan tersebut. Dia mengatakan, manfaat dari vaksin sendiri adalah untuk meningkatkan antibody dari para hewan ternak. Sehingga hewan tersebut tidak mudah terserang PMK.
Baca: Sapi Perah di Kudus Diutamakan Dapat Vaksinasi PMK, Ini Alasannya
Masing-masing sapi, rencananya akan menerima tiga kali suntikan vaksin dengan jumlah dosis per suntikannya sebanyak 2 ml.
Jarak suntikan pertama ke kedua empat pekan, dan suntikan kedua ke suntikan ketiga punya jeda selama enam bulan.
”Saat ini kasus PMK di Kudus memang sudah menurun, tapi kami harapkan dengan adanya vaksinasi ini kasusnya bisa semakin turun lagi,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, tidak memprioaritaskan vaksinasi PMK pada sapi potong dewasa menjelang Hari Raya Iduladha 2022 ini.
Mereka beralasan, sapi potong dewasa akan segera dikurbankan. Sehingga akan sangat disayangkan bila disuntikkan vaksin PMK.
”Masa hidupnya (sapi dewasa/hewan kurban, red) kan jadi sedikit. Jadi agak sayang kalau disuntikkan vaksin PMK ini,” ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan, Kamis (30/6/2022).
Selain itu, alokasi vaksin yang masih minim juga jadi alasannya. Sehingga pemkab, akan memfokuskan vaksin yang tersedia kini untuk penyuntikan ternak dengan nilai ekonomi tinggi dan masa hidup yang lama.
”Seperti sapi perah karena nilai ekonominya tinggi dan sapi potong muda berusia dua mingguan yang masa hidupnya masih lama,” pungkasnya.
Baca: Vaksinasi PMK di Kudus Dimulai, Tiap Sapi Bakal Disuntik Tiga Kali
Proses penyuntikan vaksin PMK dimulai Kamis (30/5/2022) hari ini. Alokasi vaksin yang diberikan ke Kudus hanya 500 dosis.
Penyuntikan vaksin akan dilaksanakan secara bertahap dan dimulai di Peternakan Sapi Perah Sumber Segar di Kecamatan Kaliwungu Kamis (30/6/2022) pagi.
Bupati Kudus HM Hartopo pun berharap dimulainya vaksinasi ini bisa mengurangi penyebaran virus kawakan tersebut. Dia mengatakan, manfaat dari vaksin sendiri adalah untuk meningkatkan antibody dari para hewan ternak. Sehingga hewan tersebut tidak mudah terserang PMK.
Baca: Sapi Perah di Kudus Diutamakan Dapat Vaksinasi PMK, Ini Alasannya
Masing-masing sapi, rencananya akan menerima tiga kali suntikan vaksin dengan jumlah dosis per suntikannya sebanyak 2 ml.
Jarak suntikan pertama ke kedua empat pekan, dan suntikan kedua ke suntikan ketiga punya jeda selama enam bulan.
”Saat ini kasus PMK di Kudus memang sudah menurun, tapi kami harapkan dengan adanya vaksinasi ini kasusnya bisa semakin turun lagi,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha