Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Banyak guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditengarai ogah menggunakan bahasa isyarat saat mengajar di kelas. Kondisi tersebut, tentu sangat merugikan siswa tuna rungu karena kosa kata bahasa isyarat mereka akan minim.

Hal tersebut diungkapkan seorang penerjemah untuk tuna rungu asal Kabupaten Kudus, Patuki Rasyid saat rombongan Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI beraudiensi dengan Bupati Kudus HM Hartopo di Pringgritan Pendapa, Kamis (7/7/2022).

Dalam forum tersebut, Rasyid mengatakan jika banyak dari tuna rungu di Kabupaten Kudus mempunyai kosa kata bahasa isyarat yang minim. Bahkan dia menyebut jika Kudus adalah yang paling rendah dibanding daerah lain di eks Karesidenan Pati.

Baca: Siswa SLB Kudus Galang Donasi Botol Bekas untuk Gempa Sulteng

”Kalau dari pengalaman kami, Kudus memang yang paling jelek pemahaman bahasa isyaratnya, mereka membaca gerak bibir, ini kami duga karena banyak guru SLB jarang menggunakan bahasa isyarat saat mengajar, sehingga banyak siswa tuna rungu tidak bisa maksimal dalam menyerap ilmu,” katanya.

Dia pun mengungkapkan kemungkinan mengapa para guru malas terlalu sering menggunakan bahasa isyarat. Satu yang paling mendasar adalah rasa capek.

”Menerjemahkan bahasa lisan ke bahasa isyarat itu capek, saya mengalami sendiri, sehingga dimungkinkan karena ini mereka enggan sering-sering menggunakan bahasa isyarat,” pungkasnya.
”Menerjemahkan bahasa lisan ke bahasa isyarat itu capek, saya mengalami sendiri, sehingga dimungkinkan karena ini mereka enggan sering-sering menggunakan bahasa isyarat,” pungkasnya.Baca: Seratusan Guru di Kudus Siap jadi Guru PenggerakMenanggapi hal tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait soal permasalahan ini.Bila memang guru-guru SLB berada di bawah naungan pemerintah provinsi, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan provinsi.”Jadi akan kami komunikasikan agar mereka juga mendapat hak yang sama,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Terpopuler