–Investasi yang masuk ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diprediksi baru nanjak pada tahun 2023 mendatang. Sementara untuk tahun 2022 ini, diperkirakan masih lesu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus Revli Subekti menyampaikan, pemerintah memang telah menambah luasan cakupan area ataupun lahan investasinya di Kota Kretek untuk menarik minat investor masuk ke
.
Ketetapannya pun telah tertuang di Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terbaru milik Pemkab Kudus. Di mana ketersediaan lahan investasi sebelumnya hanya seluas 1.132 hektare kini ditambah menjadi 2.300 hektare.
Namun adanya Perda itu tidak serta merta akan langsung membuat investasi di Kudus menggeliat.
Revli menambahkan, pemerintah membutuhkan anggaran promosi untuk bisa meningkatkan ketertarikan investor untuk masuk ke Kabupaten Kudus.
”Kalaupun pada tahun 2022 ini sudah meningkat, mungkin akan terjadi di akhir tahun. Karena memang butuh sarana promosi agar investor ini juga tahu jika Kudus memperluas cakupan lahan investasinya,” kata Revli, Senin (11/7/2022).
Dia menambahkan, target ivestasi Kabupaten Kudus yang dibebankan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah sebesar Rp 3,10 triliun. Target tersebut, turun drastis dibandingkan target pada tahun lalu yang mencapai Rp 9 triliun.Walau nilainya turun, Revli mengaku masih belum bisa menjamin target tersebut akan tercapai. Namun, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar target itu bisa terlaksana.”Untuk tahun ini mungkin masih akan cukup suliit, paling tidak akhir tahun setidaknya akan mendekati,” ungkapnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_260070" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi: Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus –Investasi yang masuk ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diprediksi baru nanjak pada tahun 2023 mendatang. Sementara untuk tahun 2022 ini, diperkirakan masih lesu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus Revli Subekti menyampaikan, pemerintah memang telah menambah luasan cakupan area ataupun lahan investasinya di Kota Kretek untuk menarik minat investor masuk ke
Kudus.
Ketetapannya pun telah tertuang di Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terbaru milik Pemkab Kudus. Di mana ketersediaan lahan investasi sebelumnya hanya seluas 1.132 hektare kini ditambah menjadi 2.300 hektare.
Namun adanya Perda itu tidak serta merta akan langsung membuat investasi di Kudus menggeliat.
Revli menambahkan, pemerintah membutuhkan anggaran promosi untuk bisa meningkatkan ketertarikan investor untuk masuk ke Kabupaten Kudus.
”Kalaupun pada tahun 2022 ini sudah meningkat, mungkin akan terjadi di akhir tahun. Karena memang butuh sarana promosi agar investor ini juga tahu jika Kudus memperluas cakupan lahan investasinya,” kata Revli, Senin (11/7/2022).
Baca: Target Investasi di Kudus Jauh Lebih Kecil, Pemkab Masih Kesulitan
Dia menambahkan, target ivestasi Kabupaten Kudus yang dibebankan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah sebesar Rp 3,10 triliun. Target tersebut, turun drastis dibandingkan target pada tahun lalu yang mencapai Rp 9 triliun.
Walau nilainya turun, Revli mengaku masih belum bisa menjamin target tersebut akan tercapai. Namun, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar target itu bisa terlaksana.
”Untuk tahun ini mungkin masih akan cukup suliit, paling tidak akhir tahun setidaknya akan mendekati,” ungkapnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha