Alpukat Japan Resmi jadi Buah Lokal Asli Kudus
Anggara Jiwandhana
Senin, 25 Juli 2022 11:51:57
MURIANEWS, Kudus – Alpukat japan di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, resmi jadi varietas buah lokal Kota Kretek. Sertifikat klaim varietas lokal dari Kemeterian Pertanian pun telah keluar.
Pemerintah Kabupaten Kudus, sebelumnya mengajukan klaim varietas tersebut di tahun 2021 dan rampung proses verifikasinya tahun 2022 ini.
Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus Arin Nikmah mengatakan, alpukat japan punya perbedaan ciri dan karakteristik dibanding alpukat dari daerah lainnya.
Buah yang tumbuh subur di lereng Pegunungan Muria itu, memiliki ciri khas buah yang besar dan panjang.
”Mereka punya ciri khas itu, dibanding alpukat daerah lain, bentuknya lebih panjang dan besar,” katanya, Senin (25/7/2022).
Baca: Kudus Ingin Patenkan Kopi Muria, Tak Mau 'Kecolongan' LagiSelain dari bentuk buahnya, karakteristik buah pada alpukat japan juga berbeda dibanding alpukat pada umumnya.
Arin mengatakan, warna buah dari alpukat japan punya warna daging yang lebih kuning dan rasanya tak kalah dari alpukat aligator maupun alpukat mentega yang tersohor.
Arin mengatakan, warna buah dari alpukat japan punya warna daging yang lebih kuning dan rasanya tak kalah dari alpukat aligator maupun alpukat mentega yang tersohor.”Itu adalah salah satu poin yang membedakan. Beberapa poin yang membedakan lainnya mulai dari daun, kelopak daun, dan batang buah,” sambung dia.
Baca: Parijoto Ditetapkan Sebagai Varietas Lokal Jepara, Uji Genetik Jadi Jurus Pamungkas KudusArin menambahkan, dalam perjalanannya, varietas alpukat japan dilakukan dua kali uji bunga dan uji buah. Uji tersebut dilakukan setelah ditemukan pohon induk di wilayah tersebut yang dimungkinkan berusia 20 tahun lebih.”Alpukat varietas Japan Kudus itu kini sudah resmi jadi buah lokal asli Kabupaten Kudus," tandasnya.Sebagai informasi, tanaman buah lain asal Kabupaten Kudus yang kini tengah berproses pengajuan varietas lokalnya adalah duku sumber. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_304185" align="alignleft" width="1280"]
Arin Nikmah, Subkoordinator Tanaman Pangan Dispertan Kudus menunjukkan alpukat Japan Kudus. (Murianews/Dispertan Kudus)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Alpukat japan di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, resmi jadi varietas buah lokal Kota Kretek. Sertifikat klaim varietas lokal dari Kemeterian Pertanian pun telah keluar.
Pemerintah Kabupaten Kudus, sebelumnya mengajukan klaim varietas tersebut di tahun 2021 dan rampung proses verifikasinya tahun 2022 ini.
Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus Arin Nikmah mengatakan, alpukat japan punya perbedaan ciri dan karakteristik dibanding alpukat dari daerah lainnya.
Buah yang tumbuh subur di lereng Pegunungan Muria itu, memiliki ciri khas buah yang besar dan panjang.
”Mereka punya ciri khas itu, dibanding alpukat daerah lain, bentuknya lebih panjang dan besar,” katanya, Senin (25/7/2022).
Baca: Kudus Ingin Patenkan Kopi Muria, Tak Mau 'Kecolongan' Lagi
Selain dari bentuk buahnya, karakteristik buah pada alpukat japan juga berbeda dibanding alpukat pada umumnya.
Arin mengatakan, warna buah dari alpukat japan punya warna daging yang lebih kuning dan rasanya tak kalah dari alpukat aligator maupun alpukat mentega yang tersohor.
”Itu adalah salah satu poin yang membedakan. Beberapa poin yang membedakan lainnya mulai dari daun, kelopak daun, dan batang buah,” sambung dia.
Baca: Parijoto Ditetapkan Sebagai Varietas Lokal Jepara, Uji Genetik Jadi Jurus Pamungkas Kudus
Arin menambahkan, dalam perjalanannya, varietas alpukat japan dilakukan dua kali uji bunga dan uji buah. Uji tersebut dilakukan setelah ditemukan pohon induk di wilayah tersebut yang dimungkinkan berusia 20 tahun lebih.
”Alpukat varietas Japan Kudus itu kini sudah resmi jadi buah lokal asli Kabupaten Kudus," tandasnya.
Sebagai informasi, tanaman buah lain asal Kabupaten Kudus yang kini tengah berproses pengajuan varietas lokalnya adalah duku sumber.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
