Melihat Fashion Show on Zebra Cross di Kudus, Jauh Sebelum Ada Citayam Fashion Week
Anggara Jiwandhana
Senin, 25 Juli 2022 13:57:31
MURIANEWS, Kudus – Citayam Fashion Week saat ini memang tengah
booming di kalangan anak-anak muda Jabodetabek. Model-model profesional juga mulai melirik even mingguan itu. Tak jarang mereka terjun di dalam ruang lingkup
fashion jalanan itu.
Namun, konsep
fashion show on
zebra cross itu sudah pernah digelar di Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah. Bahkan, gelaran itu sudah dilakukan sepuluh tahun silam lamanya, tepatnya di tahun 2012.
Konsepnya memang cukup berbeda, namun acara intinya sama. Yakni bersolek dengan pakaian modis di zebra cross atau garis penyebrangan jalan.
Kegiatan itu bernama
Batik Fashion on the street. Acaranya, diinisasi oleh Komunitas Batik Kudus Lovers (Bakul) bersama para wartawan dengan tujuan memperkenalkan Batik Kudus ke masyarakat luas.
Lokasinya berada di area penyebrangan lampu merah Tugu Identitas. Ada 25 model yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.
[caption id="attachment_304229" align="alignleft" width="1280"]

Fashion show di atas zebra cross yang digelar di Kudus sepuluh tahun silam. (Murianews/Istimewa)[/caption]
Beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) juga terlibat dalam hal pengamanan lalu lintas.
”Wah itu benar-benar sudah lama sekali ya, antara di tahun 2011 atau malah 2012, anak-anak berjalan di zebra cross itu dengan memakai batik khas Kudus. Konsepnya mirip Citayam, tapi dulu menggunakan batik,” kata pendiri Bakul Kudus Yuli Astuti pada
Murianews, Senin (25/7/2022).
Baca: Sebelum Citayam Fashion Week Tenar, Kudus yang Lebih Dulu
Dia menyampaikan, ide tersebut sebenarnya berawal dari keresahan komunitas Batik Kudus yang merasa batik kudus kurang
happening di kalangan masyarakat Kota Kretek.Setelah itu, berembuklah mereka tentang konsep acara. Beberapa OPD juga langsung digandeng serta untuk ikut menyukseskan acara tersebut.”Dulu ada Dinas Perhubungan yang mengatur lalu lintasnya, jadi tertata. Mereka jalan saat lampu merah menyala dan berhenti saat lampu hijau. Jadi semacam hiburan para pengguna jalan, kami juga bisa mempromosikan batik Kudus, wah ramai saat itu,” sambung dia.
Baca: Alasan Baim Wong Daftarkan Merek Citayam Fashion WeekMelihat adanya Citayam Fashion Week saat ini pun mengungkapkan keinginan Yuli untuk menggelar acara-acara serupa kembali. Namun, harus dengan persiapan dan konsep yang benar-benar matang.”Saya rasa mereka kreatif, anak-anak muda sekarang kalau soal
fashion memang tidak pernah ketinggalan zaman,” tandasnya.Selain
Batik Fashion On The Street, Komunitas Bakul Kudus juga pernah menggelar
fashion show on the bus di Terminal Jati Kudus tak lama setelah itu. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_304241" align="alignleft" width="1280"]

Batik Fashion on The Street Kudus, tahun 2012 lalu. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Citayam Fashion Week saat ini memang tengah
booming di kalangan anak-anak muda Jabodetabek. Model-model profesional juga mulai melirik even mingguan itu. Tak jarang mereka terjun di dalam ruang lingkup
fashion jalanan itu.
Namun, konsep
fashion show on
zebra cross itu sudah pernah digelar di Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah. Bahkan, gelaran itu sudah dilakukan sepuluh tahun silam lamanya, tepatnya di tahun 2012.
Konsepnya memang cukup berbeda, namun acara intinya sama. Yakni bersolek dengan pakaian modis di zebra cross atau garis penyebrangan jalan.
Kegiatan itu bernama
Batik Fashion on the street. Acaranya, diinisasi oleh Komunitas Batik Kudus Lovers (Bakul) bersama para wartawan dengan tujuan memperkenalkan Batik Kudus ke masyarakat luas.
Lokasinya berada di area penyebrangan lampu merah Tugu Identitas. Ada 25 model yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.
[caption id="attachment_304229" align="alignleft" width="1280"]

Fashion show di atas zebra cross yang digelar di Kudus sepuluh tahun silam. (Murianews/Istimewa)[/caption]
Beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) juga terlibat dalam hal pengamanan lalu lintas.
”Wah itu benar-benar sudah lama sekali ya, antara di tahun 2011 atau malah 2012, anak-anak berjalan di zebra cross itu dengan memakai batik khas Kudus. Konsepnya mirip Citayam, tapi dulu menggunakan batik,” kata pendiri Bakul Kudus Yuli Astuti pada
Murianews, Senin (25/7/2022).
Baca: Sebelum Citayam Fashion Week Tenar, Kudus yang Lebih Dulu
Dia menyampaikan, ide tersebut sebenarnya berawal dari keresahan komunitas Batik Kudus yang merasa batik kudus kurang
happening di kalangan masyarakat Kota Kretek.
Setelah itu, berembuklah mereka tentang konsep acara. Beberapa OPD juga langsung digandeng serta untuk ikut menyukseskan acara tersebut.
”Dulu ada Dinas Perhubungan yang mengatur lalu lintasnya, jadi tertata. Mereka jalan saat lampu merah menyala dan berhenti saat lampu hijau. Jadi semacam hiburan para pengguna jalan, kami juga bisa mempromosikan batik Kudus, wah ramai saat itu,” sambung dia.
Baca: Alasan Baim Wong Daftarkan Merek Citayam Fashion Week
Melihat adanya Citayam Fashion Week saat ini pun mengungkapkan keinginan Yuli untuk menggelar acara-acara serupa kembali. Namun, harus dengan persiapan dan konsep yang benar-benar matang.
”Saya rasa mereka kreatif, anak-anak muda sekarang kalau soal
fashion memang tidak pernah ketinggalan zaman,” tandasnya.
Selain
Batik Fashion On The Street, Komunitas Bakul Kudus juga pernah menggelar
fashion show on the bus di Terminal Jati Kudus tak lama setelah itu.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha