Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kudus mencatat sudah ada dua kasus anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang meninggal dunia.

Kasus yang pertama terjadi di awal tahun ini dan yang terbaru terjadi pada Agustus 2022 ini. Di mana seorang anak dari Kecamatan Jekulo berusia delapan tahun meninggal dunia.

Anak tersebut tertular dari orang tua yang sudah meninggal lebih dahulu karena positif AIDS.

KPAD mencatat ada sebanyak 21 ADHA di Kudus hingga pertengahan tahun ini. Beberapa di antaranya juga masih berumur balita.

”Kami cukup prihatin kenapa jumlah kasus pada anak terus bertambah padahal edukasi ke masyarakat sudah gencar dilakukan,” kata Koordinator KPAD Kudus yang juga Manager Kasus Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Eni Mardiyanti, Senin (8/8/2022).

Eni menyebut, pihaknya bersama pemerintah daerah juga sering melakukan upaya pencegahan dengan adanya tes HIV/AIDS bagi ibu hamil. Namun dirasa masih belum cukup efektif menekan kasus ADHA ini.

Baca: Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Purwodadi Jalani Pemeriksaan HIV/AIDS

Para penyitas lanjut Eni, juga terus diberi dukungan moral dan medis agar terus bisa berjuang melawan penyakitnya.
Para penyitas lanjut Eni, juga terus diberi dukungan moral dan medis agar terus bisa berjuang melawan penyakitnya.Keluarga para penyitas juga ikut diminta untuk tetap menegarkan mereka. Sehingga tidak ada satupun dari para penyitas yang dikucilkan.Termasuk di antaranya adalah para ADHA yang sebagian besarnya tidak memiliki orang tua.”Kami akan terus mencari cara bagaiamana tren tidak naik lagi dan terus melakukan pendampingan kepada para penyitas agar mereka juga terus bersemangat untuk menjalani hidupnya,” pungkas dia.Eni menambahkan, untuk usia di bawah 13 tahun rata-rata tertular dari orang tuanya. Sedangkan untuk anak usia 16 sampai 18 tahun dikarenakan faktor risiko lelaki suka lelaki (LSK) dan seks di luar nikah.”Akhir-akhir ini faktor LSL dan "pesan" online menjadi pemicu cukup tinggi kasus di Kabupaten Kudus bukan lagi faktor suami merantau yang jajan di luar,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler