Soal ‘Wisata Jeglongan Sewu’ Kedungsari Kudus, Begini Kata Bupati
Anggara Jiwandhana
Rabu, 10 Agustus 2022 12:37:34
MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo menanggapi adanya jalan rusak di Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, yang tengah viral dengan sindiran ‘Wisata Jeglongan Sewu’.
Hartopo pun menjelaskan, status jalan yang tengah viral itu memang masuk jalan kabupaten. Hanya saja, pemerintah daerah belum bisa menanggung anggaran pembuatan jalan baru.
Bila memang dipaksakan, pemerintah hanya bisa melakukan perawatan melalui anggaran pemeliharaan.
”(Anggaran pemeliharaan) jumlahnya pun hanya Rp 10 miliar saja, itu pun dibagi-bagi ke kebutuhan lainnya, jadi memang belum mampu kalau membangun baru,” kata dia Rabu (10/8/2022).
Baca: Nyindir! Jalan Rusak di Kudus Ini Diberi Nama Jeglongan SewuHartopo mengatakan, dengan besaran tersebut, Pemkab Kudus memang belum bisa memaksimalkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur karena adanya pandemi Covid-19.
”Sebenarnya bisa saja kalau Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini bisa digunakan untuk infrastruktur. Tapi sekarang kan regulasinya tidak boleh, karena itu pembangunannya agak sedikit tertunda dan anggarannya juga sisa terus dari tahun ke tahun,” sambungnya.
Hartopo pun berharap masayarakat untuk tetap sabar. Pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan di jalan tersebut.”Bisa saja nanti lewat anggaran pokok pikiran anggota DPRD yang mungkin di sana, saya terima kasih,” tandasnya.
Baca: Kades Kedungsari Kudus Buka Suara soal Jalan Rusak ‘Wisata Jeglongan Sewu’Sebagai informasi, Pemasangan banner bertuliskan ‘Wisata Jeglongan Sewu’ di Desa Kedungsari itu disebut merupakan kritikan dari masyarakat yang sudah jenuh setiap harinya melintas di jalan rusak tersebut. Apalagi kondisi jalan tersebut sudah cukup lama rusak, namun tak kunjung ada perbaikan.Ketua RW 9 Desa Kedungsari Suhartoyo mengaku baru mengetahui adanya banner wisata jeglongan sewu tersebut saat melintas pagi hari tadi. Pihaknya tak mengetahui secara pasti siapa warga yang memasang banner tersebut. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_307871" align="alignleft" width="1280"]
Bupati Kudus HM Hartopo (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo menanggapi adanya jalan rusak di Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, yang tengah viral dengan sindiran ‘Wisata Jeglongan Sewu’.
Hartopo pun menjelaskan, status jalan yang tengah viral itu memang masuk jalan kabupaten. Hanya saja, pemerintah daerah belum bisa menanggung anggaran pembuatan jalan baru.
Bila memang dipaksakan, pemerintah hanya bisa melakukan perawatan melalui anggaran pemeliharaan.
”(Anggaran pemeliharaan) jumlahnya pun hanya Rp 10 miliar saja, itu pun dibagi-bagi ke kebutuhan lainnya, jadi memang belum mampu kalau membangun baru,” kata dia Rabu (10/8/2022).
Baca: Nyindir! Jalan Rusak di Kudus Ini Diberi Nama Jeglongan Sewu
Hartopo mengatakan, dengan besaran tersebut, Pemkab Kudus memang belum bisa memaksimalkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur karena adanya pandemi Covid-19.
”Sebenarnya bisa saja kalau Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini bisa digunakan untuk infrastruktur. Tapi sekarang kan regulasinya tidak boleh, karena itu pembangunannya agak sedikit tertunda dan anggarannya juga sisa terus dari tahun ke tahun,” sambungnya.
Hartopo pun berharap masayarakat untuk tetap sabar. Pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan di jalan tersebut.
”Bisa saja nanti lewat anggaran pokok pikiran anggota DPRD yang mungkin di sana, saya terima kasih,” tandasnya.
Baca: Kades Kedungsari Kudus Buka Suara soal Jalan Rusak ‘Wisata Jeglongan Sewu’
Sebagai informasi, Pemasangan banner bertuliskan ‘Wisata Jeglongan Sewu’ di Desa Kedungsari itu disebut merupakan kritikan dari masyarakat yang sudah jenuh setiap harinya melintas di jalan rusak tersebut. Apalagi kondisi jalan tersebut sudah cukup lama rusak, namun tak kunjung ada perbaikan.
Ketua RW 9 Desa Kedungsari Suhartoyo mengaku baru mengetahui adanya banner wisata jeglongan sewu tersebut saat melintas pagi hari tadi. Pihaknya tak mengetahui secara pasti siapa warga yang memasang banner tersebut.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi
