Usai BBM Diumumkan Naik, Warga Kudus Langsung Serbu SPBU
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 3 September 2022 14:46:39
MURIANEWS, Kudus – Masyarakat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, langsung berbondong-bondong memadati sejumlah SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotornya. Itu dilakukan usai Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga untuk semua jenis BBM, Sabtu (3/9/2022) siang ini.
Beberapa warga, bahkan tetap datang dan mengantre untuk mendapatkan BBM meskipun tangki mereka masih cukup penuh.
Hal tersebut dikarenakan mereka masih ingin membeli BBM dengan tarif yang lama. Tarif baru sendiri, akan diberlakukan mulai pukul 14.30 WIB.
Salah satu SPBU yang mulai dipadati adalah SPBU Matahari di Getas pejaten, Jati, Kudus.
”Memang masih ada, cuma tak isi penuh saja ini mumpung harganya belum naik," kata Sunar warga Kaliwungu Kudus yang mengantre di SPBU Matahari.
Baca: BREAKING NEWS: Harga Pertalite dan Solar Resmi NaikDia, memang sengaja datang ke SPBU setelah melihat siaran langsung penetapan harga BBM terbaru. ”Langsung saya penuhi tangki saya, ini beli pertalite tadi," pungkasnya.
Pengantre lainnya, Hani mengungkapkan ketidaksetujuannya bila pemerintah menaikkan harga BBM. Selain karena bisa menambah pengeluarannya, dia khawatir bahan pokom akan semakin naik.
”Kalau saya tidak setuju, harapannya pemerintah tidak jadi menaikkannya," pungkas dia.
”Kalau saya tidak setuju, harapannya pemerintah tidak jadi menaikkannya," pungkas dia.Diberitakan sebelumnya, Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. kenaikan itu dimulai hari ini, Sabtu (3/9/2022) dimulai pada pukul 14.30 WIB.
Baca: Alibi Jokowi Soal Kenaikan Harga Pertalite dan SolarHarga pertalite yang semula Rp 7.650 per liter, naik menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian untuk solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.Kenaikan juga terjadi pada jenis Pertamax yakni dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam posisi tersulit. Kendati demikian, pihaknya harus menetukan opsi kenaikan BBM bersubsidi ini lantaran tidak ada opsi yang lain.”Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian,” ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_313426" align="alignleft" width="1280"]

Warga di Kudus mulai mengantre isi BBM jelang kenaikan harga. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Masyarakat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, langsung berbondong-bondong memadati sejumlah SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotornya. Itu dilakukan usai Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga untuk semua jenis BBM, Sabtu (3/9/2022) siang ini.
Beberapa warga, bahkan tetap datang dan mengantre untuk mendapatkan BBM meskipun tangki mereka masih cukup penuh.
Hal tersebut dikarenakan mereka masih ingin membeli BBM dengan tarif yang lama. Tarif baru sendiri, akan diberlakukan mulai pukul 14.30 WIB.
Salah satu SPBU yang mulai dipadati adalah SPBU Matahari di Getas pejaten, Jati, Kudus.
”Memang masih ada, cuma tak isi penuh saja ini mumpung harganya belum naik," kata Sunar warga Kaliwungu Kudus yang mengantre di SPBU Matahari.
Baca: BREAKING NEWS: Harga Pertalite dan Solar Resmi Naik
Dia, memang sengaja datang ke SPBU setelah melihat siaran langsung penetapan harga BBM terbaru. ”Langsung saya penuhi tangki saya, ini beli pertalite tadi," pungkasnya.
Pengantre lainnya, Hani mengungkapkan ketidaksetujuannya bila pemerintah menaikkan harga BBM. Selain karena bisa menambah pengeluarannya, dia khawatir bahan pokom akan semakin naik.
”Kalau saya tidak setuju, harapannya pemerintah tidak jadi menaikkannya," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. kenaikan itu dimulai hari ini, Sabtu (3/9/2022) dimulai pada pukul 14.30 WIB.
Baca: Alibi Jokowi Soal Kenaikan Harga Pertalite dan Solar
Harga pertalite yang semula Rp 7.650 per liter, naik menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian untuk solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.
Kenaikan juga terjadi pada jenis Pertamax yakni dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam posisi tersulit. Kendati demikian, pihaknya harus menetukan opsi kenaikan BBM bersubsidi ini lantaran tidak ada opsi yang lain.
”Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian,” ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha