Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupatn (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, mulai mempertimbangkan untuk menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT). Hal ini untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga sembako serta bahan bakar minyak (BBM).

Pembahasan terkait hal tersebut akan segera dilakukan mengingat tingkat inflasi di Kudus tinggi. Kenaikan harga BBM juga dimungkinkan akan menambah tren kenaikan harga komoditas pokok.

Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, berdasarkan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, BLT jadi opsi yang bisa diambil untuk menekan laju inflasi.

Adapun anggarannya, bisa diambilkan sebanyak dua persen dari dana alokasi umum (DAU) milik Pemerintah Kabupaten Kudus.

”Kalau Kudus ini kan DAU-nya sekitar Rp 740 miliar, nah dua persennya nanti bisa untuk mengatasi inflasi maupun BLT BBM,” katanya, Rabu (7/9/2022).

Baca: Inflasi di Kudus Lebihi Jateng dan Nasional

Di sisi lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rahmadi Agus Santosa mengungkapkan penggunaan BLT tidak cocok untuk menekan angka inflasi di Kota Kretek akibat kenaikan harga BBM.

BLT, kata Rahmadi, hanya bersifat sebagai jaring pengaman sosial agar masyarakat tidak jatuh ke jurang kemiskinan.

”Ketika dikeluarkan BLT, harga-harga kebutuhan bahan pokok masih akan naik, BLT hanya membantu dalam membeli bahan-bahan itu, bukan menurunkan harga dan laju inflasinya,” ucap dia Jumat (2/9/2022) lalu.
”Ketika dikeluarkan BLT, harga-harga kebutuhan bahan pokok masih akan naik, BLT hanya membantu dalam membeli bahan-bahan itu, bukan menurunkan harga dan laju inflasinya,” ucap dia Jumat (2/9/2022) lalu.Baca: Cara Mendapatkan BLT BBM dan BSU yang Cair Pekan IniTingkat inflasi di Kabupaten Kudus sendiri, lanjut dia, kini melebihi angka inflasi di Provinsi Jateng bahkan Nasional. Baik secara tahun kalender maupun year on year, Kudus lebih tinggi.Tingkat inflasi Kudus secara tahun kalender sebesar 4,09 persen. Sedangkan Jateng berada di angka 3,87 persen, dan nasional 3,63 persen.Sementara bila dilihat secara year on year, tingkat inflasi Kudus berada di angka 5,06 persen, sedangkan Jateng 5,03 persen dan nasional 4,69 persen.BPS, lanjut Rahmadi merekomendasikan agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bisa segera menjalankan program-program strategis. Utamanya untuk menekan kenaikan harga bahan pokok.”Sehingga inflasi masih bisa terkendali walau sejatinya saat ini juga masih aman meskipun melebihi ambang batas yang ditetapkan pemerintah pusat yakni sebesar 4 persen,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler