Inflasi September jadi Tertinggi di Kudus Tiga Tahun Terakhir
Anggara Jiwandhana
Selasa, 4 Oktober 2022 12:31:03
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,65 persen. Angka tersebut pun disebut Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus sebagai titik tertinggi inflasi di Kudus dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Sebelum ini, inflasi paling tinggi di Kabupaten Kudus terjadi pada April tahun 2022 kemarin. Di mana saat itu angkanya menembus 1,27 persen dikarenakan kenaikan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri.
”Namun September kemarin Kudus berada di titik inflasi tertingginya selama tiga tahun terakhir, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) jadi pemicu utamanya,” kata Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa, Rabu (4/10/2022).
Selain menjadi inflasi tertinggi selama tiga tahun terakhir, inflasi di Kabupaten Kudus pada bulan September ini juga menjadikan Kudus sebagai kota dengan inflasi tertiggi di Jawa Tengah.
Baca: Kenaikan Harga BBM Picu Inflasi di KudusBila dibandingkan dengan lima daerah pembanding lain, Kudus bercokol di peringkat pertama dengan inflasi sebesar 1,65 persen.
Adapun kota pembanding tersebut adalah seperti Kota Cilacap yang mengalami inflasi 1,11 persen, kemudian Kota Purwokerto 1,15 persen, Kota Surakarta 1,30 persen, Kota Semarang 1,13 persen, dan Kota Tegal sebesar 1,09 persen.
Adapun kota pembanding tersebut adalah seperti Kota Cilacap yang mengalami inflasi 1,11 persen, kemudian Kota Purwokerto 1,15 persen, Kota Surakarta 1,30 persen, Kota Semarang 1,13 persen, dan Kota Tegal sebesar 1,09 persen.Inflasi Kudus di September ini juga melebihi angka inflasi di Jawa Tengah dan nasional. Di mana untuk Jateng tingkat inflasi September sebesar 1,19 persen dan nasional 1,17 persen.
Baca: Sukses Tangani Inflasi, Pemkab Kudus Dikucuri Rp 10,4 MiliarWalau demikian, bila dilihat dari tahun kalender dan
year on year, inflasi di Kudus masih relatif rendah dibanding daerah pembanding lainnya. Di mana untuk inflasi tahun kalender, angkanya berada di 5,81 pesen. Sementara untuk
year on year, angkanya ada di 6,83 peren.”Masih dalam taraf aman untuk target inflasi tahunan pemerintah pusat,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_322087" align="alignleft" width="1280"]

BPS memaparkan inflasi Kabupaten Kudus September 2022. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,65 persen. Angka tersebut pun disebut Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus sebagai titik tertinggi inflasi di Kudus dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Sebelum ini, inflasi paling tinggi di Kabupaten Kudus terjadi pada April tahun 2022 kemarin. Di mana saat itu angkanya menembus 1,27 persen dikarenakan kenaikan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri.
”Namun September kemarin Kudus berada di titik inflasi tertingginya selama tiga tahun terakhir, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) jadi pemicu utamanya,” kata Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa, Rabu (4/10/2022).
Selain menjadi inflasi tertinggi selama tiga tahun terakhir, inflasi di Kabupaten Kudus pada bulan September ini juga menjadikan Kudus sebagai kota dengan inflasi tertiggi di Jawa Tengah.
Baca: Kenaikan Harga BBM Picu Inflasi di Kudus
Bila dibandingkan dengan lima daerah pembanding lain, Kudus bercokol di peringkat pertama dengan inflasi sebesar 1,65 persen.
Adapun kota pembanding tersebut adalah seperti Kota Cilacap yang mengalami inflasi 1,11 persen, kemudian Kota Purwokerto 1,15 persen, Kota Surakarta 1,30 persen, Kota Semarang 1,13 persen, dan Kota Tegal sebesar 1,09 persen.
Inflasi Kudus di September ini juga melebihi angka inflasi di Jawa Tengah dan nasional. Di mana untuk Jateng tingkat inflasi September sebesar 1,19 persen dan nasional 1,17 persen.
Baca: Sukses Tangani Inflasi, Pemkab Kudus Dikucuri Rp 10,4 Miliar
Walau demikian, bila dilihat dari tahun kalender dan
year on year, inflasi di Kudus masih relatif rendah dibanding daerah pembanding lainnya. Di mana untuk inflasi tahun kalender, angkanya berada di 5,81 pesen. Sementara untuk
year on year, angkanya ada di 6,83 peren.
”Masih dalam taraf aman untuk target inflasi tahunan pemerintah pusat,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha