Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo kembali melakukan pengkajian terkait BLT BBM untuk sopir angkot. Pasalnya saat ini tarif angkutan sudah terlanjur dinaikkan.

BLT BBM sendiri sejatinya ingin digelontorkan Bupati Hartopo kepada sopir angkot untuk mencegah kenaikan tarif angkutan.

”Itu ada permasalahan adalah verifikasi kita, kemarin ada yang dari transportasi contohnya, mereka itu sudah menaikkan dulu untuk ongkosnya, padahal tujuannya (BLT) itu agar ongkosnya tidak naik, tapi ternyata sudah menaikkan, ini kita kaji lagi, kita evaluasi lagi,” kata Hartopo, Jumat (7/10/2022).

Pengkajian nanti, kata Hartopo, adalah terkait siapa yang akan menerima BLT ini. Apakah tetap sopir angkotnya atau masyarakat yang memanfaatkan angkutan umumnya.

”Apakah dari penumpangnya, atau sopir dari transportisasi itu sendiri,” imbuhnya.

Baca: BLT BBM Pemkab Kudus Diupayakan Cair Akhir Bulan Ini

Terkait pencairan, Hartopo akan mengupayakan pencairan BLT sebesar Rp 450 ribu itu bisa dilaksanakan akhir bulan Oktober 2022 ini.

Pemkab, kini masih melakukan verifikasi data agar penerima manfaat benar-benar dari golongan yang kurang mampu dan terdampak adanya kenaikan harga BBM.
Pemkab, kini masih melakukan verifikasi data agar penerima manfaat benar-benar dari golongan yang kurang mampu dan terdampak adanya kenaikan harga BBM.”Kami upayakan bisa cair di akhir Oktober lah, karena proses verifikasinya ini kan rumit jadi harus benar-benar dilaksanakan dengan baik terlebih dahulu agar penerimanya juga tepat sasaran,” ujarnya.Pemkab, sambung Hartopo, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,3 miliar untuk BLT ini. Alokasi tersebut diambilkan dari refocusing anggaran sebesar 2 persen dari dana transfer umum pemerintah pusat.Baca: Bukan BLT BBM yang Disunat di Tambahrejo Grobogan, Tapi…Adanya BLT BBM ini diharapkan bisa membantu masyarakat khususnya di sektor transportasi dan pelaku usaha mikro kecil menengah bisa bertahan di tengah gempuran kenaikan harga.”BLT ini memang tujuannya untuk menangani inflasi di Kabupaten Kudus, yang tergolong cukup tinggi. Memang tidak bisa mencakup semua kalangan, namun setidaknya ini bisa membantu sebagian masyarakat yang terdampak,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler