Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Perkebunan kopi di kawasan lereng Muria di Desa Rahtawu dan Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini semakin meluas. Sementara untuk tanaman keras dengan akar yang kuat, justru semakin berkurang.

Sehingga, menurut Camat Gebog Bambang Gunadi, hal ini justru berpotensi terjadi tanah longsor pada saat curah hujan tinggi.

Bambang mengatakan, dari tahun ke tahun, perkebunan kopi di kawasan itu memang sedang tumbuh subur. Sehingga tidak jarang menggusur tanaman-tanaman buah dengan akar yang kuat.

”Lereng yang biasanya ditanami tumbuhan akar kuat ini harus tergusur karena perkebunan kopi yang tumbuh pesat beberapa tahun ke belakang,” katanya, Rabu (19/10/2022).

Baca: Cuaca Ekstrem, Alat Deteksi Longsor di Menawan Kudus Malah Rusak

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya kini tengah menyusun skema pembagian lahan tanam. Berapa persen yang untuk perkebunan kopi dan berapa persen yang untuk tanaman-tanaman buah yang kuat.

”Ada sekitar 20 ribu hektar di atas sana, ya milik desa ya milik Perhutani, nanti akan dipetakan mana yang perkebunan (kopi) mana yang untuk tanaman akar kuat, utamanya di lereng-lereng itu,” sambungnya.

Bambang pun berharap masyarakat bisa saling memahami dan merawat ekosistem yang sudah ada. Dengan begitu diharapkan tidak ada bencana yang terjadi.”Sesegera mungkin kami sosialisasikan,” pungkasnya.Baca: Rahtawu Kudus Buat Satgas Pantau Tebing Rawan LongsorKecamatan Gebog sendiri memang terkenal sebagai wilayah rawan bencana tanah longsor. Desa Menawan hingga Rahtwau adalah salah dua dari desa-desa yang kerap terjadi longsor.Terakhir, longsor terjadi di Jalan menuju Desa Rahtawu awal tahun ini. Di mana guguran longsor menimpa dua orang pengendara sepeda motor yang saat itu melintas. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Terpopuler