Rabu, 19 November 2025


Mayoritas pengajuan masing-masing kecamatan, berada di angka Rp 100 juta hingga Rp 200 juta untuk penyelenggaraan pasar rakyat.

’’Iya akhirnya DID digunakan untuk ke sana juga (penyelenggaraan pasar rakyat), masing-masing kecamatan juga sudah mengajukan,” kata Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus, Eko Djumartono, Rabu (26/10/2022).

Sesuai regulasi, dana insentif dengan nilai Rp 10,4 miliar tersebut tidak bisa disisakan. Sehingga penggunaannya harus dimaksimalkan sampai Desember 2022 mendatang.

Kemudian sesuai rencana, dana tersebut akan digunakan untuk tiga kegiatan. Kegiatan yang pertama adalah pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM), kemudian kegiatan Pasar Murah.

Baca: Camat di Kudus Diminta Gaet Sponsor untuk Pasar Rakyat

Sementara sisa anggaran nanti akan digunakan untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga yang terdampak kenaikan harga.
Sementara sisa anggaran nanti akan digunakan untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga yang terdampak kenaikan harga.’’Kemungkinan akan berjalan semua mulai bulan November mendatang,” pungkasnya.Bupati Kudus HM Hartopo sebelumnya menginstruksikan para camat di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk menggaet sponsor dalam pelaksanaan pasar rakyat di tingkat kecamatan.Dalam konsepnya, Hartopo menginginkan adanya pasar rakyat dengan konsep pasar malam. Sehingga ada wahana bermain anak-anak dan stan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bisa menggaet minat masyarakat untuk datang.Mayoritas pelaku UMKM, imbuh dia, juga menginginkan kegiatan seperti ini. Karena selain dipasarkan secara daring, mereka juga membutuhkan pemasaran secara konvensional. ”Kalau bisa dilakukan secepatnya,”  pungkasnya.Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler