Rabu, 19 November 2025


”Ada sejumlah desa yang memang punya potensi longsor yang tinggi, seperti Desa Ternadi, Desa Soco, Desa Kuwukan, dan beberapa desa lainnya. Ini kami beri perhatian dan antisipasi yang ekstra,” kata Camat Dawe Famny Dwi Arfana, Sabtu (29/10/2022).

Dia mengungkapkan, pemerintah kecamatan kini tengah fokus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Sosialisasi dan edukasi mengenai penanggulangan bencana longsor juga segera dilakukan utamanya di desa-desa itu.

”Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga PMI dan stageholder sudah kami lakukan, sosialisasi dan edukasi mulai berjalan,” sambungnya.

Pihaknya berharap dengan langkah-langkah yang kini tengah dibangun pemerintah kecamatan dan desa, bisa mencegah terjadinya dampak yang besar akibat munculnya bencana alam.

”Dari manusia memang hanya bisa berusaha, ya harapannya semoga di akhir tahun ini tidak sampai ada bencana di wilayah kami,” ungkapnya.

Baca: Longsor Tutup Jalan Rahtawu Kudus, Polisi-TNI dan Warga Bahu Membahu
Baca: Longsor Tutup Jalan Rahtawu Kudus, Polisi-TNI dan Warga Bahu MembahuBadan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah memetakan kecamatan-kecamatan rawan bencana. Di mana dari sembilan kecamatan, delapan kecamatan di Kudus mempunyai potensi bencana yang berbeda.Kemudian dari Januari hingga September 2022 kemarin, sudah ada 98 peristiwa kebencanaan yang terjadi di Kabupaten Kudus.Adapun rinciannya adalah sebanyak 53 kejadian angin kencang, 16 kejadian banjir, dan 29 kejadian tanah longsor. Jumlah tersebut diprediksi masih akan bertambah bila dilihat dari peningkatan curah hujan yang terjadi di Kudus baru-baru ini. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler