Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto mengungkapkan, tanggul mulai retak dan bolong sekitar tiga bulan yang lalu. Namun karena tidak ada perbaikan, akhirnya lubang semakin melebar hingga saat ini.
Kondisi lubang memang cukup panjang dan jelas terlihat. Tampak material pembangun talut tersebut berupa batu bata yang disusun dan disemen.
”Sebenarnya sudah terjadi beberapa waktu lalu, namun baru kemarin semakin parah lubangnya sampai benar-benar berlubang. Yang awalnya retakan kini jadi berlubang, ” katanya di lokasi, Rabu (2/11/2022).
Bangunan talut itu adalah milik BBWS Pemali Juana. Sehingga pihaknya tidak berani melakukan perbaikan secara swadaya.
”Kami cuma bisa melaporkan karena kami tidak memiliki wewenang untuk perbaikannya,” terangnya.Dia pun berharap lubang tersebut bisa segera diperbaiki. Entah dari Pemerintah Kabupaten Kudus ataupun dari BBWS sendiri.”Karena memang akan sangat berbahaya jika nanti datang air dengan debit yang banyak, nanti akan langsung muntah airnya melalui celah lubang tersebut,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Talut Sungai Wulan di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, retak dan bolong. Panjang lubang bahkan mencapai sekitar 10 meter.
Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto mengungkapkan, tanggul mulai retak dan bolong sekitar tiga bulan yang lalu. Namun karena tidak ada perbaikan, akhirnya lubang semakin melebar hingga saat ini.
Kondisi lubang memang cukup panjang dan jelas terlihat. Tampak material pembangun talut tersebut berupa batu bata yang disusun dan disemen.
”Sebenarnya sudah terjadi beberapa waktu lalu, namun baru kemarin semakin parah lubangnya sampai benar-benar berlubang. Yang awalnya retakan kini jadi berlubang, ” katanya di lokasi, Rabu (2/11/2022).
Baca: Suntik Mati TV Analog Mulai Hari Ini, Penjual STB di Kudus Kebanjiran Pembeli
Bangunan talut itu adalah milik BBWS Pemali Juana. Sehingga pihaknya tidak berani melakukan perbaikan secara swadaya.
”Kami cuma bisa melaporkan karena kami tidak memiliki wewenang untuk perbaikannya,” terangnya.
Dia pun berharap lubang tersebut bisa segera diperbaiki. Entah dari Pemerintah Kabupaten Kudus ataupun dari BBWS sendiri.
”Karena memang akan sangat berbahaya jika nanti datang air dengan debit yang banyak, nanti akan langsung muntah airnya melalui celah lubang tersebut,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha