Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto mengungkapkan, pihaknya telah melelang penambahan mesin pompa tersebut beberapa waktu lalu.
”Pemenang lelangnya juga sudah ada dengan nilai penawaran mencapai Rp 2,38 miliar, saat ini mulai kami kerjakan,” ucapnya, Jumat (4/11/2022)
Arif menyampaikan berdasarkan spesifikasi yang ada, mesin tersebut akan menyedot sekitar 500 liter air per detiknya. Sehingga diharapkan bisa memberi andil dalam penanganan banjir untuk ke depannya.
Pemkab sendiri, lanjut dia, kini telah memiliki dua pompa air yang memang berfungsi untuk menyedot genangan banjir yang kerap terjadi di sana saat musim hujan.
”Dua mesin juga masih dalam kondisi baik, namun semoga tahun ini banjir tidak menerpa Kudus secara keseluruhan,” pungkasnya.
”Dua mesin juga masih dalam kondisi baik, namun semoga tahun ini banjir tidak menerpa Kudus secara keseluruhan,” pungkasnya.Desa Jati Wetan di Kecamatan Jati sendiri kerap menjadi desa yang sering banjir saat hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Kudus.Ada beberapa dukuh yang biasanya tergenang akibat luapan sungai wulan yang melewati desa tersebut. Di antaranya adalah Dukuh Tanggulangin dan Dukuh Gendok.Pengalaman sebelumnya, ketika terjadi banjir di Desa Jati Wetan dan sekitarnya, air yang menggenangi pemukiman biasanya akan surut dalam waktu lama. Hal tersebut dikarenakan kekuatan mesin pompa yang saat ini masih minim. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, segera menambah mesin pompa di Sungai Wulan, Desa Jati Wetan, Kudus. Pengerjaan sarana penunjang pun kini tengah dikerjakan di atas bangunan polder lama.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto mengungkapkan, pihaknya telah melelang penambahan mesin pompa tersebut beberapa waktu lalu.
”Pemenang lelangnya juga sudah ada dengan nilai penawaran mencapai Rp 2,38 miliar, saat ini mulai kami kerjakan,” ucapnya, Jumat (4/11/2022)
Arif menyampaikan berdasarkan spesifikasi yang ada, mesin tersebut akan menyedot sekitar 500 liter air per detiknya. Sehingga diharapkan bisa memberi andil dalam penanganan banjir untuk ke depannya.
Baca: Mesin Sempat Ngadat, BBWS Kirim Lagi Pompa untuk Sedot Banjir di Kudus
Pemkab sendiri, lanjut dia, kini telah memiliki dua pompa air yang memang berfungsi untuk menyedot genangan banjir yang kerap terjadi di sana saat musim hujan.
”Dua mesin juga masih dalam kondisi baik, namun semoga tahun ini banjir tidak menerpa Kudus secara keseluruhan,” pungkasnya.
Desa Jati Wetan di Kecamatan Jati sendiri kerap menjadi desa yang sering banjir saat hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Kudus.
Ada beberapa dukuh yang biasanya tergenang akibat luapan sungai wulan yang melewati desa tersebut. Di antaranya adalah Dukuh Tanggulangin dan Dukuh Gendok.
Pengalaman sebelumnya, ketika terjadi banjir di Desa Jati Wetan dan sekitarnya, air yang menggenangi pemukiman biasanya akan surut dalam waktu lama. Hal tersebut dikarenakan kekuatan mesin pompa yang saat ini masih minim.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi