Selasa, 3 Oktober 2023

Ponpes Alhidayah Kudus Rutin Cetak Penghafal Alquran Bersanad KH Arwani

Anggara Jiwandhana
Senin, 7 November 2022 11:58:24
Kegaiatan Ponpes Alhidayah Getasrabi Kudus. (Murianews/Ponpes Alhidayah)
Murianews, Kudus – Namanya adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Alhidayah. Lokasinya, berada di Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Walau berada di daerah pinggir, ponpes ini rutin mencetak siswa penghafal Alquran bersanad KH Arwani.

Ponpes ini juga berdiri megah walau tidak berada di pusat kota. Dengan jumlah santri yang melebihi 3.000 orang, pesantren ini bisa dibilang merupakan pesantren modern dan jauh dari kata kumuh.

Ponpes Alhidayah merupakan salah satu pesantren Nadhlatul Ulama. Dengan kurikulum pondok dan pendidikan formal.

”Jadi di pondok ini, para santri bisa sekaligus mendapatkan pendidikan formal mulai dari MI, MTs, MA dan SMK,” kata KH Zainuddin Rusydan, Pengasuh Ponpes Alhidayah, Senin (7/11/2022).

Zainuddin menuturkan, di jenjang MTs dan MA Alhidayah, ada program unggulan yakni Tahfidzul Quran. Ini merupakan program khusus bagi mereka yang ingin mengkhatamkan Alquran 30 juz namun tetap ingin mengenyam pendidikan formal.

”Santri akan menghafal dalam enam tahun, dengan asumsi setiap tahun santri hafal 5 juz, sehingga saat lulus MA, santri sudah khatam 30 juz serta memiliki kompetensi sebagai hafidz dan Hafidzah,” sambungnya.

Baca: Santri Putri di Ponpes di Kudus Ini juga Diajari Nyembelih Kurban

Dia pun memastikan, program tahfidz ini dibimbing oleh ustaz atau murabbi yang memiliki sanad hafalan Alquran bersambung hingga KH Arwani, salah satu ulama Alquran ternama yang dimiliki Kudus.

”Setiap murabbi akan membimbing maksimal 10 santri untuk bisa menambah dan melancarkan hafalannya sampai khatam 30 juz,” ujar Zainuddin.

Selain program Tahfidzul Quran, Ponpes Al Hidayah juga menerapkan kurikulum Kemenag yang juga dikombinasi dengan kajiab kitab salaf, peminatan ekstra kurikuler.

Pendidikan formal tetap diberikan karena Ponpes Al Hidayah ingin agar santri yang lulus tetap bisa mengejar cita-citanya dan menggeluti profesi apapun yang diinginkan seperti dokter, polisi, hakim , maupun profesi lain.

”Kami juga memiliki SMK dengan jurusan keterampilan tata busana dan jaringan yang kami berikan untuk membekali santri saat terjun ke masyarakat nanti. Jadi setelah lulus, santri bisa punya bekal nyata dan bisa berkarya,” tandasnya.

 

Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

Komentar