Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji menyampaikan, awal tahun 2023 mendatang memang cukup membuat waswas.
Apalagi berkaca dari tahun ke tahun, banyak bencana di Kota Kretek terjadi di awal tahun. Mulai dari banjir hingga tanah longsor dan angin kencang.
”Memang tahun depan ini agak waswas, cuma kami sudah mulai menyiapkan segala kesiapannya agar kerugian materi ataupun hal lainnya, tidak terlalu parah,” katanya, Senin (19/12/2022).
Masyarakat di wilayah rawan bencana pun sudah disosialisasikan bagaimana cara mengantisipasi dan menanggulangi bencana di wilayahnya.
Penyiapan berkas-berkas penting dalam satu tas berwarna juga sudah diimbau untuk dilakukan. Sehingga ketika terjadi bencana sewaktu-waktu, sertifikat berharga bia diselamatkan.
”Kalau bisa diletakkan di tas yang berwarna terang serta kedap air,” sambungnya.
Masyarakat di daerah hulu, lanjutnya juga diharapkan bisa menjaga saluran drainase. Kerja bakti untuk membersihkan sampah yang menumpuk di sungai ataupun gorong-gorong pun dianjurkan untuk dilakukan.”Dengan begitu bisa terhindar dari banjir yang berdampak cukup besar,” ungkapnya.Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menetapkan status siaga bencana dari November 2022 hingga bulan Maret 2023 mendatang. Surat keputusan tersebut pun telah dikeluarkan Bupati Kudus HM Hartopo di bulan November kemarin.Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan bencana bilamana terjadi peristiwa kebencanaan di rentan waktu itu. Mengingat puncak cuaca buruk di Kudus diperkirakan terjadi di bulan Januari 2023. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Puncak cuaca buruk di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diperkirakan akan terjadi di awal tahun 2023 mendatang. Masyarakat di daerah rawan bencana pun diharapkan mulai bersiap dalam mengantisipasi ini.
Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji menyampaikan, awal tahun 2023 mendatang memang cukup membuat waswas.
Apalagi berkaca dari tahun ke tahun, banyak bencana di Kota Kretek terjadi di awal tahun. Mulai dari banjir hingga tanah longsor dan angin kencang.
”Memang tahun depan ini agak waswas, cuma kami sudah mulai menyiapkan segala kesiapannya agar kerugian materi ataupun hal lainnya, tidak terlalu parah,” katanya, Senin (19/12/2022).
Masyarakat di wilayah rawan bencana pun sudah disosialisasikan bagaimana cara mengantisipasi dan menanggulangi bencana di wilayahnya.
Penyiapan berkas-berkas penting dalam satu tas berwarna juga sudah diimbau untuk dilakukan. Sehingga ketika terjadi bencana sewaktu-waktu, sertifikat berharga bia diselamatkan.
”Kalau bisa diletakkan di tas yang berwarna terang serta kedap air,” sambungnya.
Baca: Kudus Berstatus Siaga Bencana Hingga Maret 2023
Masyarakat di daerah hulu, lanjutnya juga diharapkan bisa menjaga saluran drainase. Kerja bakti untuk membersihkan sampah yang menumpuk di sungai ataupun gorong-gorong pun dianjurkan untuk dilakukan.
”Dengan begitu bisa terhindar dari banjir yang berdampak cukup besar,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menetapkan status siaga bencana dari November 2022 hingga bulan Maret 2023 mendatang. Surat keputusan tersebut pun telah dikeluarkan Bupati Kudus HM Hartopo di bulan November kemarin.
Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan bencana bilamana terjadi peristiwa kebencanaan di rentan waktu itu. Mengingat puncak cuaca buruk di Kudus diperkirakan terjadi di bulan Januari 2023.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha