Kamis, 20 November 2025


Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa menyampaikan, BPS kini memang sedang mengolah data dari pendataan tersebut. ”Cukup lama memang sampai Maret, itu saja tidak langsung diserahkan ke pemerintah daerah,” katanya, Rabu (28/12/2022).

Adapun metode pengolahan datanya akan menggunakan metode olah dengan proxy main test (PMT). Dari data-data tersebut, akan diketahui warga per Rukun Tetangga (RT) dengan tingkat kemiskinan ekstrem hingga kaya.

Data-data ini kan dilakukan uji publik terlebih dahulu. Guna mengetahui apakah benar hasil sensus yang dilakukan BPS seratus persen sesuai kondisi di lapangan atau tidak.

”Jadi kami jabarkan ke masyarakat, apakah benar ini kaya apakah benar ini miskin, supaya mendapat kevalidan data, kira-kira pelaksanaannya bulan April 2023 lah,” sambungnya.

Baca: Disiapkan Rp 7 Miliar, Segini Gaji Tiap Petugas Regsosek di Kudus

Tidak berhenti sampai di situ, BPS kemudian akan melakukan ground check atau pengecekan lapangan kembali.

”Kami ingin memastikan kembali, jika memang benar yang diungkapkan saat uji publik, ada yang harus kami evaluasi dari cara kami mendapatkan datanya, jadi tetap harus dikroscek lagi dan lagi agar data ini makin valid,” ungkapnya.Dalam pendataan Regsosek, ada sebanyak 1.347 petugas pendataan yang terjun ke lapangan. Mereka melakukan pendataan sampai 14 November 2022 lalu.Baca: Pemkab Kudus Diminta Manfaatkan Data BPS untuk Tentukan KebijakanDalam pendataan itu, dicari kelompok keluarga dengan status miskin ekstrem. Sementara cakupan pertanyaannya meliputi pengeluaran, penghasilan, tingkat pendidikan, ketenagakerjaan, dan sejumlah aspek pendukung lainnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler