Kepala Dinas PUPR Kudus Arif Budi Siswanto mengakui hal tersebut. Ketidakefektifan dua pompa itu dikarenakan curah hujan yang masih sangat deras kemarin.
Arif mengatakan, akhirnya pembuangan air dari Dukuh Tanggulangin Jati Wetan ke Sungai Wulan sama saja memutarkan air.
Pasalnya, ketika air dibuang dari Tanggulangin ke Sungai Wulan, limpasan akan terjadi di Sungai Gelis yang melintas di Dukuh Gendok Desa Jati Wetan.
”Jadi gimana ya, hampir muter ini airnya kalau curah hujannya masih tinggi dan debit air Sungai Wulan juga masih tinggi,” kata Arif, Senin (2/1/2023).
Dinas PUPR Kudus sudah bersurat ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meminjam pompa sedot air tambahan. Namun karena kondisi di Semarang sama saja, dia merasa peminjaman tersebut akan memakan waktu yang cukup lama.
Sementara jika mengandalkan dua pompa ini, dirasa akan sangat berat. Mengingat jam operasionalnya juga tidak bisa dinyalakan 24 jam berturut-turut.”Kondisinya kan ini hampir sama, atau malah lebih parah di Semarang, sementara kami upayakan melalui ini entah bagaimana caranya nanti, yang penting bisa mengurangi genangan dan meminimalisir bencana,” pungkas Arif.
Pemkab Kudus sebenarnya punya tiga mesin pompa sedot air. Namun satu di antaranya mengalami gangguan teknis. Sehingga yang dioperasikan kini hanya dua unit saja. Di mana yang satu merupakan hasil pengadaan dari anggaran Perubahan APBD 2022. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengaktifkan dua pompa berkapasitas 800 liter per detik untuk menyedot genangan banjir di Desa Jati Wetan, Jati, Kudus. Namun dua pompa ini masih belum efektif mengurangi genangan.
Kepala Dinas PUPR Kudus Arif Budi Siswanto mengakui hal tersebut. Ketidakefektifan dua pompa itu dikarenakan curah hujan yang masih sangat deras kemarin.
Arif mengatakan, akhirnya pembuangan air dari Dukuh Tanggulangin Jati Wetan ke Sungai Wulan sama saja memutarkan air.
Pasalnya, ketika air dibuang dari Tanggulangin ke Sungai Wulan, limpasan akan terjadi di Sungai Gelis yang melintas di Dukuh Gendok Desa Jati Wetan.
”Jadi gimana ya, hampir muter ini airnya kalau curah hujannya masih tinggi dan debit air Sungai Wulan juga masih tinggi,” kata Arif, Senin (2/1/2023).
Dinas PUPR Kudus sudah bersurat ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meminjam pompa sedot air tambahan. Namun karena kondisi di Semarang sama saja, dia merasa peminjaman tersebut akan memakan waktu yang cukup lama.
Baca: Update Banjir Kudus: 21 Ribu Warga Terdampak, 643 Mengungsi
Sementara jika mengandalkan dua pompa ini, dirasa akan sangat berat. Mengingat jam operasionalnya juga tidak bisa dinyalakan 24 jam berturut-turut.
”Kondisinya kan ini hampir sama, atau malah lebih parah di Semarang, sementara kami upayakan melalui ini entah bagaimana caranya nanti, yang penting bisa mengurangi genangan dan meminimalisir bencana,” pungkas Arif.
Baca: Terdampak Banjir, 2.500 Warga Temulus Kudus Pilih Bertahan di Rumah
Pemkab Kudus sebenarnya punya tiga mesin pompa sedot air. Namun satu di antaranya mengalami gangguan teknis. Sehingga yang dioperasikan kini hanya dua unit saja. Di mana yang satu merupakan hasil pengadaan dari anggaran Perubahan APBD 2022.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha