”(Pengungsian) di Jati Wetan ini sudah penuh, di DPRD kan masih ada, balai desa lainnya juga masih ada, kita maksimalkan itu dulu baru kalau tidak muat di pendapa,” kata Hartopo, Rabu (4/1/2023).
Pihaknya memastikan akan terus berupaya mencukupi kebutuhan para pengungsi di lokasi pengungsian. Pihak swasta juga diajak untuk turun tangan.
”Kami terus berupaya mencukupi kebutuhan mereka dan kami pastikan juga mereka tercukupi kebutuhannya,” pungkas Hartopo.
Camat Jati Kudus Fiza Akbar mengungkapkan, saat ini lokasi pengungsian yang paling penuh di wilayahnya ada di Balai Desa Jati Wetan. Mulai hari ini sudah tidak menerima pengungsi lagi.
Pengungsi yang baru dialihkan ke aula DPRD Kudus atau ke Gereja Tanjungkarang.
Pengungsi yang baru dialihkan ke aula DPRD Kudus atau ke Gereja Tanjungkarang.Fiza pun tidak memungkiri dimungkinkan masih ada gelombang pengungsi lagi. Apalagi hingga siang tadi, ketinggian air di seputaran Jati Wetan dan Jati Kulon naik sekitar 10 sentimeter.”Kami terus mengevakuasi warga yang akhirnya mengungsi karena air naik menuju kedalam satu meter, padahal sebelum ini ada di 50 sentimeter,” pungkasnya.Sementara data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, hingga Rabu (4/1/2023) siang, sudah ada sebanyak 876 warga Kudus yang mengungsi akibat banjir. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo siap membuka Pendapa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, untuk korban banjir Kudus. Itu akan dia lakukan jika lokasi-lokasi pengungsian sudah tidak muat menampung korban banjir.
”(Pengungsian) di Jati Wetan ini sudah penuh, di DPRD kan masih ada, balai desa lainnya juga masih ada, kita maksimalkan itu dulu baru kalau tidak muat di pendapa,” kata Hartopo, Rabu (4/1/2023).
Pihaknya memastikan akan terus berupaya mencukupi kebutuhan para pengungsi di lokasi pengungsian. Pihak swasta juga diajak untuk turun tangan.
”Kami terus berupaya mencukupi kebutuhan mereka dan kami pastikan juga mereka tercukupi kebutuhannya,” pungkas Hartopo.
Camat Jati Kudus Fiza Akbar mengungkapkan, saat ini lokasi pengungsian yang paling penuh di wilayahnya ada di Balai Desa Jati Wetan. Mulai hari ini sudah tidak menerima pengungsi lagi.
Baca: Pengungsi Banjir Kudus di DPRD Diberi Fasilitas Wifi, Makan Dijamin Kenyang
Pengungsi yang baru dialihkan ke aula DPRD Kudus atau ke Gereja Tanjungkarang.
Fiza pun tidak memungkiri dimungkinkan masih ada gelombang pengungsi lagi. Apalagi hingga siang tadi, ketinggian air di seputaran Jati Wetan dan Jati Kulon naik sekitar 10 sentimeter.
”Kami terus mengevakuasi warga yang akhirnya mengungsi karena air naik menuju kedalam satu meter, padahal sebelum ini ada di 50 sentimeter,” pungkasnya.
Sementara data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, hingga Rabu (4/1/2023) siang, sudah ada sebanyak 876 warga Kudus yang mengungsi akibat banjir.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha