Rabu, 19 November 2025


Mereka tersebar di sejumlah pengungsian. Di mana pengungsi paling banyak ada di Balai Desa Jati Wetan, Jati, Kudus yang menampung 278 jiwa.

Kemudian disusul Aula DPRD 242 jiwa, Gereja Tanjungkarang yang menampung 161 jiwa, dan Balai Desa Gulang yang menampung 122 jiwa.

Sementara sisanya tersebar di tujuh pengungsian lainnya. Di antaranya di Balai Desa Karangrowo yang menampung 115 pengungsi dan Gedung JHU Ngemplak sepuluh jiwa.

Sub Koordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munaji mengungkapkan, bertambahnya jumlah pengungsi dikarenakan genangan mulai mengarah ke wilayah yang lebih rendah.

Seperti Desa Jati Kulon, Jati Wetan, Karangrowo, Setrokalangan, hingga Payaman. Yang mana wilayah-wilayah tersebut merupakan daerah cekungan atau daerah rendah.

”Akhirnya banyak pengungsi baru dari wilayah-wilayah itu karena airnya baru masuk ke dalam rumah,” katanya, Jumat (6/1/2023).

Baca: Cerita Warga Kudus Bertahan di Tengah Banjir, Susah Cari Sarapan demi Jaga HartaJumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah jika curah hujan masih belum berkurang di Kudus. Apalagi, masih ada warga yang nekat bertahan walaupun air sudah masuk ke dalam rumah.Bupati Kudus HM Hartopo pun memastikan mereka yang masih tinggal di rumah tetap mendapat suplai makanan tiga kali sehari. Relawan akan tetap menyuplai makanan  mereka menggunakan perahu karet.Hartopo juga memastikan stok logistik pangan di semua pos pengungsian banjir di Kudus. Hartopo juga memastikan mereka tinggal nyaman di pos pengungsian walau di kondisi yang serba terbatas. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar