Pintu 8 Bendung Wilalung Kudus Dibuka, Warga Diminta Tak Panik
Anggara Jiwandhana
Jumat, 6 Januari 2023 16:02:17
Sesuai jalurnya, wilayah di Kudus yang terdampak paling banyak dimungkinkan berada di Kecamatan Undaan, Kudus. Kemudian sebagian ada di Kecamatan Jati, Mejobo dan Jekulo.
Camat Undaan Arif Budiyanto meminta warganya tidak panik meskipun pintu delapan Bendung Wilalung dibuka lima.
Arif menyebutkan, walau banyak desa di wilayahnya akan terdampak, namun dia yakin pembukaan lima sentimeter ini hanya akan menggenangi area persawahan saja. Sementara potensi untuk menggenangi rumah warga dimungkinkan sangat kecil.
Arif mengungkapkan, sejumlah desa yang akan terdampak adalah seperti Desa Kutuk, Berugenjang, Karangrowo, dan sejumlah desa lain yang dilewati sungai itu.
”Namun kami yakin ini tidak masalah. Selama yang dibuka hanya lima sentimeter saja ya. Tapi kalau di atas itu mungkin efeknya lebih parah,” ujarnya via sambungan telepon , Jumat (6/1/2023).
Baca: Waspada! Pintu Bendung Wilalung Arah Sungai Juwana DibukaSelain karena baru dibuka lima sentimeter, Arif menyebut efek banjir yang mulai surut juga akan menahan dampak lebih luas dari pembukaan pintu Bendung Wilalung ini.
Selain karena baru dibuka lima sentimeter, Arif menyebut efek banjir yang mulai surut juga akan menahan dampak lebih luas dari pembukaan pintu Bendung Wilalung ini.”Kami pantau terus, kami terus koordinasi dengan daerah-daerah terkait. Semoga tidak ada kenaikan air di Bendung Kelambu, jadi di Wilalung pintu airnya tidak bertambah lagi dibukanya,” pungkasnya.Pintu delapan Bendung Wilalung di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengarah ke Sungai Juwana saat ini tengah dibuka 5 sentimeter. Wilayah yang tergenang banjir di Kota Kretek pun berpotensi meluas.
Baca: Update Banjir Kudus: Seribuan Orang MengungsiKoordinator Lapangan (Korlap) Induk Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL), Heri Bangkit Setyadi mengungkapkan pintu delapan harus dibuka segera karena debit Bendung Kelambu telah mencapai 819 meter kubik per detik. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pintu delapan Bendung Wilalung Kudus yang mengarah Sungai Juwana, Kawa Tengah, Jumat (6/1/2023) dibuka selebar 5 sentimeter. Warga di sepanjang aliran diminta untuk tak panik.
Sesuai jalurnya, wilayah di Kudus yang terdampak paling banyak dimungkinkan berada di Kecamatan Undaan, Kudus. Kemudian sebagian ada di Kecamatan Jati, Mejobo dan Jekulo.
Camat Undaan Arif Budiyanto meminta warganya tidak panik meskipun pintu delapan Bendung Wilalung dibuka lima.
Arif menyebutkan, walau banyak desa di wilayahnya akan terdampak, namun dia yakin pembukaan lima sentimeter ini hanya akan menggenangi area persawahan saja. Sementara potensi untuk menggenangi rumah warga dimungkinkan sangat kecil.
Arif mengungkapkan, sejumlah desa yang akan terdampak adalah seperti Desa Kutuk, Berugenjang, Karangrowo, dan sejumlah desa lain yang dilewati sungai itu.
”Namun kami yakin ini tidak masalah. Selama yang dibuka hanya lima sentimeter saja ya. Tapi kalau di atas itu mungkin efeknya lebih parah,” ujarnya via sambungan telepon , Jumat (6/1/2023).
Baca: Waspada! Pintu Bendung Wilalung Arah Sungai Juwana Dibuka
Selain karena baru dibuka lima sentimeter, Arif menyebut efek banjir yang mulai surut juga akan menahan dampak lebih luas dari pembukaan pintu Bendung Wilalung ini.
”Kami pantau terus, kami terus koordinasi dengan daerah-daerah terkait. Semoga tidak ada kenaikan air di Bendung Kelambu, jadi di Wilalung pintu airnya tidak bertambah lagi dibukanya,” pungkasnya.
Pintu delapan Bendung Wilalung di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengarah ke Sungai Juwana saat ini tengah dibuka 5 sentimeter. Wilayah yang tergenang banjir di Kota Kretek pun berpotensi meluas.
Baca: Update Banjir Kudus: Seribuan Orang Mengungsi
Koordinator Lapangan (Korlap) Induk Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL), Heri Bangkit Setyadi mengungkapkan pintu delapan harus dibuka segera karena debit Bendung Kelambu telah mencapai 819 meter kubik per detik.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha