Akademisi Sebut Embung Tak Bisa Jadi Solusi Konkrit Banjir Kudus
Anggara Jiwandhana
Selasa, 10 Januari 2023 13:58:31
Apalagi jika embung tersebut dibangun di daerah-daerah rendah. Dia menilai hal tersebut akan sangat sia-sia.
Embung, lanjut dia, memiliki batas sehingga tetap akan melimpas ke wilayah-wilayah sekitarnya.
”Kalau dibuat di daerah rendah ya sama saja hanya menampung air sementara dan tinggal menunggu untuk limpas saja, sama saja menunda banjir bukan menyelesaikan banjir,” ujar Hendy Selasa (10/1/2023).
Pembuatan embung atau situ, kata dia, seharusnya dikerjakan di daerah atas. Namun harus tetap mempertimbangkan banyak hal.
Baca: Banjir, Tamu Datangi Pernikahan Warga Pati Ini Pakai PerahuDia memiliki pemikiran yang sedikit berbeda terkait penanganan banjir di Kudus. Di mana dia mengusulkan pemerintah bisa membantu warga-warga terdampak banjir ini untuk dibuatkan rumah panggung. Sama halnya dengan warga yang tinggal di permukiman pasang surut.
Walau begitu, Hendy mengakui usulannya ini membutuhkan alokasi anggaran yang tidak sedikit bahkan cenderung sangat banyak.
Walau begitu, Hendy mengakui usulannya ini membutuhkan alokasi anggaran yang tidak sedikit bahkan cenderung sangat banyak.”Itu kan sama saja, kalau pasang surut setahun sekali, nah kalau banjir ini mereka tidak harus satu tahun, jadi bisa sedikit menghemat biaya evakuasi dan pengungsian, lalu bisa digunakan untuk lainnya,” katanya.
Baca: Dramatis, Iring-iringan Pengantar Jenazah Terjang Banjir di GroboganBanjir di Kota Kretek kini sudah berlangsung lebih dari sepekan. Dia berharap pemerintah benar punya langkah atau solusi nyata menyetop banjir siklusan ini.”Sigap bencana, evakuasi, dapur umum, dan pemenuhan logistik bukanlah sebuah solusi banjir, harus ada langkah pasti,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pemerhati lingkungan sekaligus dosen Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) Kudus, Jawa Tengah, Hendy Hendro menilai pembuatan embung untuk menangani banjir tahunan di Kudus bukanlah jadi solusi konkrit.
Apalagi jika embung tersebut dibangun di daerah-daerah rendah. Dia menilai hal tersebut akan sangat sia-sia.
Embung, lanjut dia, memiliki batas sehingga tetap akan melimpas ke wilayah-wilayah sekitarnya.
”Kalau dibuat di daerah rendah ya sama saja hanya menampung air sementara dan tinggal menunggu untuk limpas saja, sama saja menunda banjir bukan menyelesaikan banjir,” ujar Hendy Selasa (10/1/2023).
Pembuatan embung atau situ, kata dia, seharusnya dikerjakan di daerah atas. Namun harus tetap mempertimbangkan banyak hal.
Baca: Banjir, Tamu Datangi Pernikahan Warga Pati Ini Pakai Perahu
Dia memiliki pemikiran yang sedikit berbeda terkait penanganan banjir di Kudus. Di mana dia mengusulkan pemerintah bisa membantu warga-warga terdampak banjir ini untuk dibuatkan rumah panggung. Sama halnya dengan warga yang tinggal di permukiman pasang surut.
Walau begitu, Hendy mengakui usulannya ini membutuhkan alokasi anggaran yang tidak sedikit bahkan cenderung sangat banyak.
”Itu kan sama saja, kalau pasang surut setahun sekali, nah kalau banjir ini mereka tidak harus satu tahun, jadi bisa sedikit menghemat biaya evakuasi dan pengungsian, lalu bisa digunakan untuk lainnya,” katanya.
Baca: Dramatis, Iring-iringan Pengantar Jenazah Terjang Banjir di Grobogan
Banjir di Kota Kretek kini sudah berlangsung lebih dari sepekan. Dia berharap pemerintah benar punya langkah atau solusi nyata menyetop banjir siklusan ini.
”Sigap bencana, evakuasi, dapur umum, dan pemenuhan logistik bukanlah sebuah solusi banjir, harus ada langkah pasti,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha