Rabu, 19 November 2025


Gelombang pemulangan pengungsi banjir Kudus sudah terjadi sejak Jumat (13/1/2023). Sementara puncaknya terjadi pada Minggu (15/1/2023) petang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Mundir mengungkapkan, semua lokasi pengungsian kini telah kosong. Warga pun mulai kembali ke aktivitasnya masing-masing.

”Sudah sejak hari Minggu, hari ini sudah tidak ada yang mengungsi,” katanya, Senin (16/1/2023)

BPBD membekali para pengungsi tersebut dengan sejumlah logistik pascabencana. Sehingga diharapkan mereka sedikit bisa terbantu untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

”Kami harapkan cuacanya sudah aman terkendali sehingga sudah tidak ada pengungsi kembali,” pungkasnya.

Baca: Dikepung Polisi dan Warga, Pelaku Curanmor yang Kabur di Kudus Dibekuk

Untuk menangani banjir tahun di Kudus, Pemerintah Kabupaten tetap meminta pembangunan dua embung untuk. Meskipun sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menjanjikan upgrade pompa Tanggulangin dan normalisasi Sungai Wulan.
Untuk menangani banjir tahun di Kudus, Pemerintah Kabupaten tetap meminta pembangunan dua embung untuk. Meskipun sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menjanjikan upgrade pompa Tanggulangin dan normalisasi Sungai Wulan.Bupati Kudus HM Hartopo mengungkapkan, pembangunan embung masih sangat diperlukan untuk meredam banjir di Kecamatan Kaliwungu dan Mejobo. Sementara pompa baru nanti, akan berfungsi sebagai penanggulangan banjir di wilayah Kecamatan Jati.Baca: Sungai Wulan Kudus Akan Dinormalisasi, Menteri Basuki Siapkan Rp 1,4 TriliunDengan dilakukannya normalisasi Sungai Wulan dan upgrade pompa sedot banjir, bencana musiman di Kecamatan Jati itu bisa lebih cepat tertangani.Namun akan lebih cepat pula tertanganinya bila ada sarana-sarana tadah air di wilayah kecamatan lain. Mengingat banjir di Kudus tidak terjadi di satu titik saja. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler