Jumat, 21 November 2025


Kegiatan yang diikuti oleh semua santri dari tingkatan MI hingga MA baik putra dan putri itu ditujukan untuk memperingati Haul KHR Asnawi  yang ke 65 dengan mengusung tema ”Satu abad NU, satu Abad Perjuangan KHR Asnawi”.

Khataman tersebut dimulai pukul delapan pagi dan berakhir sekitar pukul setengah sepuluh pagi.

Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah H Ihsan menjelaskan, khataman tersebut diikuti oleh santri MI sebanyak 1.084 orang, MTs sebanyak 1.151, MA sebanyak 799, MTs Putri sebanyak 717, dan MA Putri sebanyak 359 orang.

”Sehingga total santri yang ikut pada kesempatan kali ini ada sebanyak 4.110 orang santri,” ucapnya.

Masing-masing santri, membaca satu juz Alquran secara bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tahlil.

”Kami berharap dengan kegiatan ini akan mengenalkan dan mendekatkan kepada ulama terdahulu yang berjasa dalam dakwah Islam,” jelasnya.

Wakil Rektor I IAIN Kudus ini mengatakan, khataman dan tahlil oleh 4.000 santri Qudsiyyah ini sebagai momentum napak tilas dan mengenang kembali perjuangan dan dakwah KHR Asnawi.

”Semoga kegiatan kita nantinya akan semakin membawa keberkahan, dan membawa kebaikan bagi kita semua,” pungkasnya.Pada hari Sebelumnya, Senin (17/1/2023), sebanyak 1.500 siswa dari 90 madrasah tingkat SMP dan SMA sederajat sekabupaten Kudus yang tergabung dalam LP Ma’arif NU juga melaksanakan kegiatan tahlil di tempat yang sama.Pada tahun ini, kegiatan haul KHR Asnawi dilaksanakan selama sepekan mulai 15-18 Januari 2023. Haul dimulai dengan Halaqah Turats KHR Asnawi pada Minggu (15/1/2023) malam.Rangkaian Haul KHR dilanjutkan dengan Ziarah pendiri NU oleh siswa LP Ma’arif dan kemudian oleh khataman oleh santri Qudsiyah dan alumni Qudsiyyah. Bahtsul Masail kia muda juga menjadi salah satu agenda.Untuk acara puncak akan digelar tahlil umum pada Rabu (18/1/2023) sore serta pengajian umum di halaman Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Bendan Kerjasan, Kudus dengan menghadirkan KH Zulfa Mustofa (Wakil Ketua Umum PBNU) dan Habib Umar al-Muthohhar dari Semarang. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler